Liputan6.com, Jakarta - Penembakan rumah Ketua Fraksi PKS di DPR Jazuli Juwaini pada Selasa 2 Mei 2017 ternyata bukan kejadian yang pertama. Tiga tahun sebelumnya atau pada awal 2014, rumah Jazuli di Jalan Musyawarah, Nomor 10, RT 4 RW 4, Kelurahan Sawah Lama, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten juga mengalami hal serupa.
Hal itu disampaikan mantan Ketua RT 4, Maryadi yang juga merupakan kerabat Jazuli. "Pas 2014 pernah kejadian serupa, sempat ditangani polisi juga," ujar Maryadi saat berbincang dengan Liputan6.com di lokasi, Tangerang Selatan, Jumat (5/5/2017).
Advertisement
Penembakan itu terjadi beberapa hari setelah penggerebekan teroris di Kampung Sawah, Ciputat, tak jauh dari rumah Jazuli pada malam pergantian tahun 2014 lalu.
"Bedanya, waktu itu ditemukan proyektil, kalau sekarang kan enggak. Tapi saya enggak tahu jenisnya, soalnya saya enggak terlibat langsung," tutur dia.
Meski begitu, Maryadi memastikan insiden penembakan di rumah Jazuli Juwaini tak ada kaitannya dengan penggerebekan teroris di Kampung Sawah. Diduga insiden itu merupakan peluru nyasar dari warga yang hendak menembak burung.
Apalagi insiden serupa juga pernah menyasar rumah warga sekitar pada tahun sebelumnya.
"Sempat ditangani polisi tapi dianggap tidak ada unsur kesengajaan. Karena arahnya ke tangga. Kalau kemarin kan mengarah ke kamar," ucap Maryadi.
Pantauan Liputan6.com di lokasi, rumah Jazuli berada di tengah-tengah perkampungan warga. Akses jalan menuju rumah anggota Komisi I DPR ini juga cukup banyak. Setiap hari, orang berlalu lalang melintas di depan rumahnya.
Sementara sebelah kanan rumah Jazuli terdapat kolam renang umum yang buka setiap hari. Di situ juga terdapat banyak pohon berukuran besar.
Meski sisi kanan rumah Jazuli ditembok tinggi, namun tak menutup seluruh bangunan di dalamnya. Ada celah yang terbuka di bagian depan yang tak tertutup pagar. Sehingga kamar lantai dua di bagian depan itu dapat dilihat dari luar, meski tertutup pepohonan.
Sebelumnya, Jazuli Juwaini mengaku rumahnya ditembak orang tak dikenal. Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh keponakan Jazuli sepulang dari kuliah pada Selasa 2 Mei 2017 malam.
Keponakan Jazuli Juwaini melihat jendela kamarnya di lantai dua berlubang dan retak di sekelilingnya. Namun kejadian tersebut baru dilaporkan ke polisi esok harinya, Rabu 3 Mei 2017.