Liputan6.com, Oberlin - Kisah cinta Barack dan Michelle Obama berlangsung sedemikian lama, bahkan merekalah yang menciptakan tagar #relationshipgoals.
Namun, sebelum pasangan itu berjumpa pada 1989 ketika sama-sama bekerja di suatu kantor hukum di Chicago, Obama sebenarnya telah memacari seorang wanita bernama Sheila Miyoshi Jager.
Baca Juga
Advertisement
Perincian tentang hubungan tersebut terungkap lewat biografi baru tentang Obama bertajuk Rising Star: The Making of Barack Obama garapan David J Garrow.
Untuk keperluan biografi itu, Garrow mewawancarai Jager tentang mantan Presiden Obama.
Obama memang sempat sekilas menyebut tentang wanita itu dalam bukunya sendiri, Dreams From My Father. Akan tetapi, detail yang lebih seru baru diungkapkan oleh Jager sendiri.
Dikutip dari news.com.au, Jumat (5/5/2017), berikut ini adalah sejumlah fakta tentang Jager dan hubungannya dengan Presiden ke-44 Amerika Serikat (AS) itu.
1. Profesor Politik dan Sejarah Korea
Jager adalah profesor madya sekaligus direktur untuk program Asia Timur di Oberlin College, Ohio, yang sekaligus menjadi kediamannya bersama dengan suami dan anak-anak.
Ia telah menulis beberapa buku tentang sejarah Korea dan ketegangan beberapa dekade antara Korea Utara, Korea Selatan, AS, dan China.
Suaminya adalah Jiyul Kim yang mengkhususkan diri dalam bidang Asia Timur, Perang Dingin, dan kebijakan luar negeri AS.
2. Tekad Kuat Obama Menjadi Presiden
Ketika Obama berusia 25 tahun, Jager mengaku merasakan ada suatu perubahan dalam diri Obama. Katanya kepada Garrow, "Ia menjadi…sangat ambisius. Mendadak begitu saja."
"Saya ingat dengan jelas ketika transformasi itu terjadi, dan secara khusus saya ingat itu sekitar 1987, sekitar setahun dalam hubungan kami, ia sudah bertekad bulat untuk menjadi presiden."
Ras Jadi Ganjalan
3. Masalah Ras
Mereka sering membicarakan tentang pernikahan. "Tapi perbincangan-perbincangan itu dibayangi oleh ganjalan tentang isu pusat dalam kehidupan Obama…ras dan identitas," demikian menurut Jager.
"Kukuhnya identitas kulit hitam pada dirinya secara langsung berkaitan dengan keputusannya untuk memilih karir politik," kata Jager lagi.
Teman dekat pasangan itu ingat ketika Obama menjelaskan bahwa, "Batas-batasnya jelas terlihat jika saya berkencan dengan seorang wanita kulit putih, tidak ada landasannya saya di sini."
Seorang teman lain mengatakan bahwa Obama dan Jager pernah bertengkar besar di muka umum terkait hal itu, "Itu salah! Itu salah! Itu bukanlah alasan."
4. Obama Mengajak Jager Menikah
"Pada musim dingin 1986, ketika kami mengunjungi orangtua saya, ia meminta saya untuk menikahinya," ujar Jager.
Saat itu Jager menjawab, "Tunggu dulu." Namun demikian, mereka tetap bersama.
5. Tetap Terlibat
Hubungan mereka sedang berada dalam tahap akhir ketika Obama bersiap meninggalkan Chicago untuk mulai kuliah di Harvard Law School.
Tapi Obama sempat meminta lagi, yang menurut Jager, "lebih karena rasa gundah karena kami akhirnya berpisah dan bukan karena percaya dalam masa depan kami."
Garrow menuliskan, "Barrack dan Sheila terus saling berjumpa secara tak tentu selama tahun akademik 1990-91, padahal hubungan Barrack dengan Michelle Robinson sudah semakin dalam."
Mengenai itu, Jager mengatakan, "Saya selalu merasa tidak enak dengan hal itu."
Advertisement