Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani membuka acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Fatayat NU Tahun 2017 di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Rakernas ini dinilai sebagai momentum silaturahmi sekaligus forum yang bermanfaat, khususnya bagi Fatayat NU dan umumnya bagi bangsa Indonesia dalam membangun dan memajukan bangsa Indonesia.
"Kegiatan Rakernas ini sangat tepat waktu di saat masyarakat menunggu upaya-upaya konkret pemerintah bersama-sama para tokoh agama dan masyarakat untuk mencari alternatif jalan keluar atas berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat di bidang pembangunan manusia dan kebudayaan," ujar Menko PMK Puan, Kamis 4 Mei 2017.
Menurut dia, pemerintah berupaya keras membangun generasi berkarakter dan berbudi luhur. Di antaranya dengan menandatangani naskah kesepahaman bersama Nahdlatul Ulama yang diwakili Ketua Umum KH Said Agil Siradj dalam menjalankan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Proses membangun budaya bangsa yang bermartabat dan berkarakter luhur tentu sangat membutuhkan peran kaum perempuan. Peran mereka dinilai penting dalam membangun bangsa.
"Perempuan adalah tiang negara, jika perempuannya baik maka baiklah negaranya, dan jika perempuannya rusak, maka hancurlah negaranya. Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya, jika ibu mempersiapkan mereka dengan baik, maka dia telah mempersiapkan bangsa yang baik dan kuat," ujar dia.
Advertisement
Turut hadir dalam acara ini, antara lain antara lain Ketua Umum PBNU Said Agil Siraj, Ketua Umum PP Fatayat NU Anggia Ermarini, dan Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran.
Baca Juga