Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta resmi menetapkan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih DKI Jakarta periode 2017-2022. Sebelum penetapan, terungkap jika Wakil Presiden Jusuf Kalla ikut berperan dalam pencalonan Anies Baswedan di Pilkada DKI 2017.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan diketahui membuka cerita itu pertama kali ke publik. Presiden Joko Widodo atau Jokowi rupanya enggan mengomentari dinamika politik yang terjadi di Pilkada DKI 2017.
Advertisement
Usai membuka Halaqah Ekonomi Nasional Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (5/5/2017), Jokowi menjawab beberapa pertanyaan wartawan, seperti soal aksi 5 Mei, pertemuan dengan pimpinan KPK, dan hak angket untuk KPK yang digulirkan DPR.
Namun, sikap Jokowi mendadak berubah ketika ditanya terkait peran Jusuf Kalla pada Pilkada DKI 2017 itu.
Jokowi yang mengenakan batik lengan panjang bernuansa hitam coklat itu hanya tersenyum lebar. Dia kemudian tertawa sampai pundaknya turun naik lalu meninggalkan awak media.
Sampai tiba di mobil Kepresidenan, tak ada satu patah kata pun keluar dari mulut Jokowi yang menjelaskan pandangannya soal peran Jusuf Kalla di Pilkada DKI Jakarta terkait pencalonan Anies Baswedan ini.
Pengakuan JK
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku telah merekomendasikan Anies Baswedan sebagai calon Gubernur DKI Jakarta untuk diusung Gerindra dan PKS. Sebab, menurut JK, Anies merupakan orang yang tepat memimpin Ibu Kota.
"Tentu saya juga mempunyai pandangan bagaimana negeri ini berjalan baik, aman, dan moderat. Apalagi tentang Anies. Orang yang sangat moderat, didampingi pengusaha, orang punya pengalaman, orang dekat Jokowi," ujar JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, 4 Mei 2017.
JK mengatakan, Anies adalah orang dekat Presiden Jokowi sejak menjadi juru bicara saat Jokowi mencalonkan diri sebagai presiden. "Sebelumnya dia jubirnya (Jokowi) selama enam bulan mendampingi. Tidak ada orang paling dekat dengan Pak Jokowi selain Anies selama kampanye. Tidak ada orang lain," ucap JK.
Selain itu, kata JK, Anies adalah orang yang bisa membawa kedamaian. "Karena itu orang paling tepat waktu itu. Agar negeri ini aman, maju. Hanya itu," kata JK.
Intervensi JK dalam penetapan Anies Baswedan sebagai calon Gubernur DKI Jakarta ini diungkapkan oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Dia mengatakan, nama Anies awalnya tidak pernah disebut atau masuk radar parpol koalisi di luar pengusung calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Namun, saat hari terakhir, nama Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut akhirnya muncul atas rekomendasi JK. "Jam 12.00 malam sampai jam 01.00 pagi itu ada intervensinya Pak JK. Saya kan suka terus terang. Pak JK boleh enggak ngaku, saya dengar kok teleponnya," kata Zulkifli.