Liputan6.com, Jakarta - Baru saja beberapa hari lalu kita merayakan Hari Pendidikan Nasional.
Sejujurnya, saya tidak pernah peduli tentang Hari Pendidikan Nasional. Saya hanya tahu bahwa selama ini saya menempuh sekolah sejak play group, TK, SD, sampai kuliah di perguruan tinggi yang seringkali bikin stres terutama ketika harus mengerjakan tugas-tugas.
Kenapa juga masih harus ada Hari Pendidikan? Belakangan, saya sadar bahwa karena pendidikan itu memang penting, maka memang sudah seharusnya harus ada satu hari yang dipilih untuk dirayakan. Ya tiap tanggal 2 Mei.
Setelah lulus sekolah, kuliah dan kerja serta dapat duit, saya sadar bahwa pendidikan itu baiknya memang mencakup banyak hal. Artinya, kalau dulu saya mengira bahwa tugas saya mendapat pendidikan itu selesai begitu saya lulus sekolah dan kuliah.
Baca Juga
Advertisement
Ternyata penting juga mendapat pendidikan di luar bidang yang sudah saya dapatkan di sekolah dan kuliah. Salah satunya, adalah pendidikan tentang uang. Tentang duit.
Masalahnya, tidak ada pendidikan yang betul-betul resmi tentang uang. Ada sih jurusan Manajemen Keuangan, tapi apa yang dipelajari di situ lebih kepada manajemen keuangan perusahaan. Belakangan muncul pendidikan sertifikasi tentang perencanaan keuangan.
Tapi untuk Anda mengambil sertifikasi itu, harus ada pengorbanan waktu dan uang yang Anda lakukan, dan tidak semua orang mau melakukannya. Dan lagi, kalau mau jujur, coba deh lihat, banyak kok orang kaya dan sukses secara materi tanpa perlu mengambil sertifikasi seperti itu.
Malah, kalau mau lebih ekstrem, banyak juga yang berhasil dalam keuangan mereka tanpa perlu sekolah tinggi.
Lalu, apa yang membuat orang bisa berhasil dalam keuangan tanpa perlu sekolah di bidang keuangan, atau bahkan tanpa perlu sekolah tinggi sama sekali? Jawabannya: Pengetahuan Keuangan Oraktis. Orang-orang ini tahu apa saja pengetahuan praktis tentang bagaimana mengelola uangnya.
Kemudian, apakah pendidikan formal di sekolah tidak perlu? Ya tetap perlulah. Hanya saja, kalau Anda mau berhasil dalam soal keuangan, menurut saya sih bukan pendidikan formal yang penting, tapi sejauh mana Anda tahu tentang Pengetahuan Keuangan yang bersifat praktis alias yang mudah diterapkan.
Jadi, kalau Anda mau belajar keuangan secara praktis tanpa perlu sekolah keuangan segala macam, apalagi sampai harus ambil sertifikasi segala macam, maka berikut ini adalah tiga hal yang harus Anda pelajari.
1. Sumber Penghasilan
Hal pertama yang harus Anda tahu adalah apa saja sumber penghasilan yang ada di dunia ini yang bisa Anda dapatkan. Saya sudah pernah bahas tentang ini di artikel yang lalu-lalu, tapi paling tidak bolehlah saya ulang lagi secara ringkas di sini: menjadi karyawan, menjual barang dan jasa, menjual keahlian, menjalankan usaha, melakukan investasi bagi hasil, melakukan investasi pendapatan tetap, dan melakukan jual beli produk investasi.
Apa yang harus Anda lakukan adalah mempelajari semuanya, dan kalau bisa perdalam minimal dua atau tiga diantaranya.
Arus Kas
2. Arus Kas
Setelah mendapatkan penghasilan, maka penting buat Anda untuk belajar tentang bagaimana mengendalikan penghasilan Anda untuk bisa membayar semua pengeluaran-pengeluaran Anda. Ini disebut mengendalikan Arus Kas.
Ketahuilah bahwa bagi kebanyakan orang, seringkali mereka hanya punya satu atau dua pos penghasilan, tapi dari penghasilan itu ia harus membayar sekitar 20-30 pos pengeluaran setiap bulan.
Tugas Anda disini adalah belajar bagaimana caranya agar penghasilan Anda bisa selalu ‘bertahan’ dari ‘gempuran datangnya pos-pos pengeluaran’.
3. Investasi
Anda sukses mendapatkan penghasilan, berhasil mengendalikan penghasilan itu untuk membayar pos-pos pengeluaran, maka berikutnya yang harus Anda tahu adalah bagaimana mengembangkan sebagian penghasilan Anda agar bisa jadi lebih banyak dari sebelumnya.
Di sini Anda perlu tahu tentang apa saja alternatif-alternatif investasi yang ada di luar sana, dan seberapa besar potensi untung dan risikonya. Tentunya, Anda tidak hanya butuh pengetahuannya, tapi juga keberanian untuk melakukannya.
Di sini, Anda perlu punya keberanian dalam menghadapi risiko-risiko investasi yang mungkin muncul. Dengan mengetahui apa saja risiko-risiko yang Anda hadapi, Anda akan lebih mudah mengukur tindakan apa yang sebaiknya Anda lakukan dalam menghadapi setiap risiko tersebut.
Itu saja kali ini dari saya tentang apa saja tiga hal yang perlu Anda tahu kalau Anda ingin belajar pengetahuan praktis tentang uang.
Ingat, penting sekali untuk mendapatkan pendidikan tidak hanya di sekolah formal, tapi juga di luar sekolah formal, salah satunya pendidikan tentang uang, yang bisa Anda dapatkan secara formal lewat program sertifikasi, atau cukup secara praktis. Dan tidak cukup hanya tahu, karena yang paling penting adalah melakukannya.
Bukan begitu?
Safir Senduk & Rekan
Telepon: (021) 2783-0610
HP: 0818-770-500 (Dala Rizfie-Manajer)
Twitter/Instagram: @SafirSenduk