Liputan6.com, Jakarta - Langkah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk menjadi gubernur periode berikutnya kandas dalam Pilkada DKI putaran kedua. Dalam ajang lima tahunan itu, Ahok dengan pasangannya, Djarot, meraup 42,04 persen suara, kalah dari rivalnya, Anies-Sandi, yang mengantongi suara 57,96 persen.
Hasil yang ditetapkan KPU tersebut tak jauh berbeda dengan hasil sementara dari sejumlah lembaga survei. Atas hasil quick count tersebut, Ahok pun mengucapkan selamat kepada pasangan Anies-Sandi.
Advertisement
"Saya ucapkan selamat kepada Anies-Sandi," ujar Ahok di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu, 19 April 2017.
Usai Pilkada DKI, Ahok kembali berkantor di Balai Kota, Jakarta, untuk menunaikan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dia akan berkantor hingga masa tugasnya berakhir pada Oktober 2017.
Di tengah aktivitasnya sebagai orang nomor satu di DKI, Ahok pun kebanjiran tanda cinta dari sejumlah masyarakat. Mereka mengaku kehilangan dengan sosok Ahok yang tidak lagi dapat melayani warga DKI pada masa mendatang.
Setidaknya ada tiga tanda cinta untuk Ahok yang dihimpun Liputan6.com, Jumat (5/5/2017). Apa saja? Berikut ini uraiannya:
Karangan Bunga
Ribuan karangan bunga memadati Balai Kota, Jakarta, sejak Selasa, 25 April 2017. Pesan yang terpampang pada karangan bunga itu menunjukkan ungkapan kesedihan dan sekaligus dorongan semangat pada pasangan Ahok-Djarot.
"Terima kasih Pak Ahok-Djarot atas peluh keringat yang tercurah buat Jakarta. Dari kami yang patah hati, ditinggal saat sayang-sayangnya." Demikian salah satu pesan dalam karangan bunga itu.
Menurut Petugas Keamanan Dalam (Pamdal) Balai Kota Jakarta Sutejo, terhitung hingga Sabtu, 29 April 2017, ada 7.125 karangan bunga untuk Ahok-Djarot.
"Jadi kan dihitungnya itu per pagi. Jadi Sabtu total sudah 7.125 karangan bunga yang masuk. Setiap ada mobil pengirim bunga, kita tulis. Yang masuk Sabtu kita hitung total Minggu pagi. Nah yang masuk Minggu hari ini dihitung totalnya Senin pagi," kata Sutejo kepada Liputan6.com.
Alhasil, Balai Kota pun menjadi tempat wisata warga Ibu Kota saat libur panjang. Ratusan warga Jakarta silih berganti mendatangi halaman Balai Kota untuk berfoto dan bersenda gurau di sekitar ribuan karangan bunga yang dikirim masyarakat untuk Ahok-Djarot selama sepekan ini.
Dedi (42), warga Cengkareng, Jakarta Barat, mengaku sengaja membawa ketiga anaknya ke Balai Kota untuk melihat banyaknya karangan bunga yang ramai diberitakan tersebut.
"Dari rumah ke car free day dulu bareng anak, terus ke Balai Kota sekalian mengisi liburan lihat karangan bunga Ahok-Djarot," kata Dedi kepada Liputan6.com di Balai Kota Jakarta, Minggu (30/4/2017).
Sumantri (80), warga Salemba, Jakarta Pusat, juga mengatakan, dia bersama cucu dan menantunya memilih mengisi libur panjang akhir pekan dengan mendatangi Balai Kota.
Advertisement
Kue Ikan Nemo
Tak hanya karangan bunga, kejutan lain datang menghampiri Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di kantornya, Balai Kota, Jakarta. Sebuah kue berlogo ikan nemo datang menghampirinya.
Pantauan Liputan6.com, Rabu (26/4/2017), tak ada nama jelas siapa pengirim kue tersebut. Hanya tertera tulisan "Kerja Badja" di bagian depan kue tersebut. Makanan dengan hiasan nemo serta miniatur Ahok-Djarot tersebut terlihat dibawa ajudan ke sebuah ruangan, tempat Ahok bertemu warga.
Mendapat kejutan tersebut, Ahok terlihat semringah. Dia pun kemudian melempar senyum. "Terima kasih ya," ucap Ahok singkat.
Usai menerima kue itu, Ahok lantas berfoto bersama para simpatisan yang mengenakan baju kotak-kotak. Proses itu tak berlangsung lama. Ahok berpamitan lantaran harus menghadiri acara di Hotel Bidakara bersama Presiden Jokowi.
Dalam pleidoi yang dibacakan saat sidang ke-21, Ahok menceritakan pengalamannya kala bertemu dengan anak-anak di taman kanak-kanak (TK). Dalam ceritanya itu, Ahok membahas pesan moral yang ada dalam film animasi Finding Nemo.
Di film tersebut, diceritakan Nemo harus melawan arus rombongan ikan untuk menyelamatkan sahabatnya, Dori, dan ikan-ikan lain. Ayah Nemo pun harus merelakan Nemo melakukan itu, meski taruhannya mati.
"Setelah semuanya bebas, apakah mereka ada yang berterima kasih ke Nemo? Tidak ada," ujar Ahok, Selasa 25 April 2017.
Dari kisah Nemo itulah Ahok memetik pelajaran bahwa dalam sebuah perjuangan tidak selalu mendapat apresiasi positif. Namun, dia menegaskan hal tersebut tak mengurangi semangatnya untuk berbuat baik
Balon
Jumlah karangan bunga yang datang ke Balai Kota Jakarta untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengalami penurunan. Bila biasanya sejak pagi sudah puluhan karangan bunga yang terdata pihak Balai Kota, pagi ini, hanya belasan karangan bunga yang tiba di kantor Ahok ini.
Pantauan Liputan6.com, Selasa, 2 Mei 2017, halaman Balai Kota tidak lagi disesaki karangan bunga. Bagian tengah halaman sudah lapang.
Meski jumlah bunga berkurang, hal itu tidak mempengaruhi warga yang ingin bertemu Ahok. Petugas Balai Kota masih menetapkan aturan membatasi seribu warga setiap hari untuk berfoto dengan Ahok.
Kini selain bunga, balon warna-warni dan aneka bentuk juga menghiasi Balai Kota DKI. Di antara balon itu berbentuk Ahok-Djarot.
Balon sosok Ahok itu digambarkan sebagai pria berambut hitam dan berkacamata. Dengan gaya berdiri, balon Ahok tampak memegang burung Garuda lengkap dengan lambangnya.
Sedangkan balon berbentuk Djarot digambarkan sebagai sosok berkumis. Dengan posisi sama dengan Ahok, balon Djarot membawa bendera Merah Putih yang terbuat dari balon juga.
Advertisement