Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia tengah fokus menghadapi bahaya radikalisme dan terorisme, yang belakangan ini kian marak. Dua paham tersebut dinilai bakal mengancam ideologi negara, Pancasila.
Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto bahkan mengingatkan Pancasila sebagai ideologi negara fundamental dalam menjaga keberlangsungan NKRI. Karena itu, ia mengharapkan, tidak ada lagi upaya untuk menggugat Pancasila.
Advertisement
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj setuju dengan hal tersebut. Ia menjelaskan, radikalisme dan terorisme sudah lama terjadi, terlebih yang berkedok agama.
"Radikalisme dan terorisme sudah lama ada. Bahkan terorisnya itu hapal Alquran. Mereka berdalih berdasarkan agama," ucap Said di Gedung Gerakan Pemuda Ansor, Jakarta, Jumat, 5 Mei 2017.
Meski ada di balik agama, ia melanjutkan, para pembawa radikalisme dan terorisme tidak ada yang mengerti dan paham dengan makna ajaran agama sebenarnya. Terlebih terkait Islam.
"Tapi tidak ada yang paham sebenarnya," pungkas Said Aqil Siradj.