Liputan6.com, Madrid - Kesuksesan Juventus kala melaju ke final Liga Champions 2014/2015 tak lepas dari peran Alvaro Morata. Tampil dalam 12 pertandingan, Morata menyumbang lima gol untuk Juventus. Ternyata, hal itu justru disesali Morata.
Maklum, saat itu ia menyumbang gol buat Juventus melawan Real Madrid pada semifinal. Juventus melaju ke final dengan keunggulan agregat 3-2. Dua dari tiga gol I Bianconeri dilesakkan pemain berusia 24 tahun tersebut.
Baca Juga
Advertisement
"Itu takdir. Saya sangat menderita dengan gol itu. Saya lebih suka mencetak gol ke gawang klub selain Real Madrid. Saya merasa berutang untuk itu. Kesepakatan untuk kembali ke Madrid tercapai pada Piala Eropa 2016. Real Madrid percaya kepada saya," kata Morata, dikutip Football Italia.
Kini, Morata berkesempatan untuk membayar utang tersebut dengan membawa Real Madrid ke final Liga Champions dan menjuarai Liga Spanyol 2016/2017. Meski jarang dimainkan sebagai starter, peran Morata buat Real Madrid di musim ini sangat besar.
Pemain yang memperkuat Juventus selama dua musim itu mencetak 18 gol dan enam assist dari 38 laga di semua kompetisi. Los Blancos pun sudah begitu dekat dengan laga final Liga Champions. Itu karena mereka telah mengantongi keunggulan agregat 3-0 atas Atletico Madrid pada leg pertama semifinal.
"Saya telah lama menunggu untuk mendengar bahwa saya akan kembali ke Real Madrid. Saya telah pergi untuk mendapatkan pengalaman," tegas Morata.
Ambisis bersama Madrid
Striker Timnas Spanyol itu mengaku punya ambisi besar bersama Real Madrid. Morata ingin meraih gelar Liga Champions yang kedua bersama Madrid. Dia pernah memenangkan Liga Champions bersama Los Blancos pada musim 2013/14.
"Saat ini, Real Madrid merupakan juara Eropa. Tentu saja, saya ingin memenangkan Liga Champions lagi bersama klub ini," ucapnya.
Morata sendiri sudah mencetak satu gol untuk Los Blancos dari dua penampilan di La Liga musim ini.
Advertisement
Kekecewaan Buffon
Di sisi lain, sebelumnya kiper Juventus Gianluigi Buffon mengungkapkan kekecewaannya karena Morata memutuskan untuk pergi dari Juventus. Pasalnya, Buffon menilai Morata adalah pemain dengan bakat luar biasa.
"Itu merupakan suatu kekecewaan bagi saya karena dia memiliki bakat yang luar biasa dan itu muncul di usia dimana dia bisa tumbuh matang. Dia bisa menjadi sosok utama bagi Juventus. Tapi, nasib berkata lain. Begitulah hidup. Jika kita menghargai diri sendiri, kita akan mendapatkan kepuasan," tutur Buffon.