Liputan6.com, Pekanbaru - Kementerian Hukum dan HAM memastikan masih ada sebanyak 234 tahanan dan narapidana, yang belum ditangkap. Mereka kabur bersama dari Rumah Tahanan Klas IIB Kota Pekanbaru di Jalan Sialang Bungkuk, Provinsi Riau, usai terjadinya kerusuhan dalam lapas.
"234 yang belum ditangkap," kata Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kemenkum HAM, I Wayan Kusmiantha Dusak di Rutan Klas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Sabtu (6/7/2017).
Advertisement
Sementara itu, teka-teki terkait total tahanan yang kabur dari Rutan Sialang Bungkuk Pekanbaru akhirnya terjawab. Setelah melakukan pendataan dari setiap blok Rutan Sialang Bungkuk, ia mengatakan total tahanan yang kabur pada Jumat 5 Mei kemarin sebanyak 448 orang.
Sementara hingga Sabtu siang total tahanan yang telah ditangkap TNI-Polri dibantu masyarakat maupun menyerahkan diri sebanyak 213 orang.
"Dari jumlah kemarin 1.870 narapidana-tahanan, yang lari saat kejadian 448. Dari 448, sudah (ditangkap) dari polisi sebanyak 213 orang," jelasnya seperti dilansir Antara.
Angka pasti total tahanan dan narapidana yang melarikan diri dari Rutan Sialang Bungkuk Pekanbaru sempat simpang siur sejak Jumat kemarin.
Polda Riau sebelumnya memperkirakan jumlah tahanan yang kabur mencapai lebih dari 300 orang. Sementara, Kanwil Kemenkumham Riau sempat membantah angka tersebut, dan menyatakan total yang kabur tidak lebih dari 200 orang.
Kini pekerjaan Polisi dan TNI akan semakin berat dengan total tahanan yang masih kabur sebanyak 234 orang. Menanggapi kondisi tersebut, Wayan meminta bantuan jajaran Polda Riau untuk tetap melakukan penyisiran dan pengejaran kepada para tahanan yang melarikan diri.
"Kita minta ke Pak Kapolda terutama pak Kapolres untuk tetap melakukan penyisiran," ujarnya.
Hingga Sabtu sore, jajaran Polda Riau masih terus melakukan pengejaran terhadap para tahanan yang kabur. Selain itu, Polda Riau juga mengimbau kepada ratusan tahanan Klas IIB Pekanbaru yang kabur pada Jumat siang tadi agar menyerahkan diri kepada petugas.
"Sebaiknya menyerahkan diri, daripada nanti kontra produktif karena petugas kita di lapangan akan melakukan tindakan tegas dan terukur," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo.