Filosofi Burger Jawa Favorit Sultan HB VII

Bentuknya mirip burger, tapi makanan favorit Sultan HB VII itu dilokalkan dengan nama sangga buwana.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 07 Mei 2017, 11:31 WIB
Bentuknya mirip burger, tapi makanan favorit Sultan HB VII itu dilokalkan dengan nama sangga buwana. (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Burger Jawa ala Keraton Jogja kini bisa dinikmati banyak orang. Makanan bernama asli sangga buwana ini menjadi salah satu menu unggulan di Hotel Pesonna Tugu Yogyakarta.

"Kami ingin membuat Pesonna identik tradisional Jogja, terlebih di sini punya chef yang juara menu otentik tradisional di Jerman," ujar Djohan Yanuar, Manajer Food and Beverage Hotel Pesonna Tugu Yogyakarta, Jumat, 5 Mei 2017.

Ia memastikan, wujud burger Jawa itu mirip dengan yang biasa disajikan di tempat lain. Bentuknya berupa roti sus isi selada, rogut daging, dan telur yang atasnya disiram saus mayonaise dan diberi acar.

"Dari segi rasa yang berbeda, sajian kami lebih kaya bumbu terutama untuk rogut dagingnya, tampilannya juga cantik dan bersih," ucap Djohan.

Makanan favorit Sultan HB VII itu, sambung dia, menyimbolkan harmonisasi kehidupan. Selada diibaratkan tumbuhan penyangga, roti sus melambangkan bumi, rogut daging berarti penduduk bumi, telur menyimbolkan gunung, saus mayonaise menunjukkan langit dan acar menyimbolkan bintang.

Unsur menu Belanda tidak bisa dilepaskan dari keberadaan makanan yang dahulu hanya bisa dinikmati kaum priyayi. Sultan ingin memiliki menu otentik yang mirip dengan makanan bangsawan Belanda sehingga terciptalah sangga buwana yang sarat filosofi.

Menurut Djohan, hotelnya berusaha menyuguhkan makanan yang berkonsep tradisional Yogyakarta. Selain bertujuan untuk mempromosikan menu lokal, tema-tema masakan tradisional juga diusung untuk menginformasikan nilai-nilai yang ada di menu tradisional kepada tamu hotel.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya