Liputan6.com, Jakarta - Android mungkin cukup aman, tetapi belum tentu smartphone kamu aman. Menurut prediksi perusahaan keamanan G Data, ada 3,5 juta perangkat Android yang akan terinfeksi malware pada 2017.
Dilansir dari Android Central, Minggu (7/5/2017), pangsa pasar Android yang dominan dibandingkan sistem operasi lain membuatnya menjadi target penjahat siber untuk menyuntikkan malware ke Android. Kondisi ini mirip dengan yang terjadi pada sistem operasi Windows bagi perangkat komputer.
Baca Juga
Advertisement
Dominasi Android yang dipakai oleh 70 persen pengguna smartphone di dunia membuat pihak-pihak tak bertanggung jawab mencari celah untuk mencuri data penggunanya. Memang tak dimungkiri ada penjahat siber yang menciptakan malware khusus iOS dan Windows 10 Mobile, tetapi menurut G Data, target utamanya adalah Android.
Masih merujuk pada G Data, jumlah perangkat Android yang diserang malware meningkat tajam sejak 2012. Saat itu, jumlah ponsel Android yang diserang sekitar 200 ribu unit, lalu pada 2013 jumlahnya meningkat signifikan menjadi 1,1 juta unit.
Sejak itu, jumlah perangkat yang terserang malware selalu meningkat. Pada tahun 2016 jumlah Android yang kena serangan malware mencapai 3,2 juta unit.
G Data menyampaikan alasan utama peningkatan jumlah perangkat Android yang terserang malware. Hal ini tak lain karena kebanyakan ponsel Android yang dipakai masih menggunakan software lawas dan belum mendapatkan pembaruan patch.
Google memang sudah melakukan banyak hal untuk membuat Android tetap aman. Misalnya melalui kerja sama dengan vendor hardware seperti Qualcomm dan NVIDIA untuk memperbaiki masalah ini. Google juga menuliskan patch yang bisa diaplikasikan ke perangkat Android, tetapi sayang masih terbatas pada perangkat Pixel, Nexus, dan BlackBerry.
Pentingnya Pembaruan Software
Pentingnya Pembaruan Software
Sekadar diketahui, saat ini jumlah smartphone yang sudah mengadopsi Android terbaru, yakni Android 7.1, hanya 0,5 persen dari 1,5 miliar pengguna smartphone di seluruh dunia. Parahnya lagi, masih banyak ponsel yang menjalankan Android 2.3.3--yang dirilis pada 2010--dan tak lagi menerima pembaruan software sejak itu.
Hal ini perlu diperhatikan jika tak ingin terjadi pencurian data secara besar-besaran yang mengancam jutaan orang. Oleh karena itu, G Data mengingatkan produsen smartphone Android seperti Samsung, LG, dan lain-lain untuk selalu memberikan pembaruan software ponsel mereka.
Selain itu, penting bagi pengguna Android untuk memasang aplikasi yang diunduh hanya dari Google Play, bukan dari tempat lainnya.
(Tin/Why)
Advertisement