Liputan6.com, Bandung- Startup di tanah air menilai penting kesempatan pitching (presentasi) di depan investor global dan berharap diberi kesempatan serupa yang lebih banyak ke depannya.
Marshall Pribadi, CEO PrivyID mengatakan, pihaknya menilai luar biasa atas kesempatan Indigo.id memfasilitasi sepuluh startup binaannya untuk pitching di depan sejumlah venture capital firm global.
Hal ini dilakukan dalam helatan Global Ventures Summit (GVS) di Nusa Dua Bali, pertengahan April lalu, dengan menghadirkan antara lain sekitar 25 venture capital firm dari Silicon Valley, lebih dari 50 angel investor internasional, hingga ratusan perusahaan teknologi informasi komunikasi (TIK).
"Ini sudah luar biasa karena inkubator lain tak berikan kesempatan seperti ini. Pitching lima menit di depan venture capital global itu kesempatan langka dan istimewa bagi kebanyakan startup di tanah air," katanya kepada Tekno Liputan6.com.
Sepuluh binaan terpilih yakni Sonar, Goers, Amtiss, Minutes, Forstok, Privyid, Kofera, Kartoo, Payfazz, dan Jasa Connect. Para pimpinan perusahaan tersebut melakukan presentasi antara lain di depan Christine Herron (Managing Director Intel Capital), Bill Reichert (Managing Director Garage Ventures), Andrew Romans (General Partner Rubicon VC), Richard Jun (Managing Director BAM Ventures), Pravan Malhotra (IMF Venture Capital), dan banyak lagi.
Baca Juga
Advertisement
Binaan Indigo.id secara umum memperlihatkan portfolio mereka pada awal dan tengah presentasi, dengan diakhiri potensi injeksi modal yang bisa diberikan venture capital guna memperbesar usahanya. Potensi kucuran dana berkisar dari ratusan ribu hingga jutaan dolar.
Selain mereka, pitching melibatkan sekitar 50 startup lainnya baik dalam/luar negeri, tetapi waktu presentasi diberikan maksimal satu menit dengan urutan waktu dilakukan setelah semua binaan Indigo.id selesai presentasi.
Marshall melanjutkan, fasilitas istimewa tersebut juga ditambah pemberian satu lokasi booth pameran di lokasi kegiatan. Karena itu, pihaknya tak keberatan mengikuti kegiatan dengan bea transportasi dan akomodasi internal perusahaan.
Dia melanjutkan, keberadaan venture capital dan angel investor sangat signifikan untuk keberlangsungan dan kemajuan sebuah startup digital agar mampu meningkatkan layanannya baik tingkat lokal apalagi global.
"Sebelumnya kami juga diberi kesempatan sejenis, misal di Tech In Asia 2016 di Jakarta dengan crowd sangat ramai kala itu. Kami harapkan Indigo terus bisa beri kesempatan seperti ini ke depannya agar startup Indonesia makin maju," sambungnya.
Pemilik perusahaan autentifikasi tandan tangan digital itu mengharapkan, pihaknya bisa ikut dalam kegiatan sejenis GVS tetapi dalam skala lebih besar yakni RISE di Hongkong yang akan digelar beberapa bulan ke depan.
(Msu/Why)