Bingungnya Petani Kakao Usai Dapat Sepeda dari Jokowi

Petani kakao asal Bantaeng, Sulsel, yang memperoleh sepeda dari Jokowi menyatakan tak akan melepas hadiah itu kepada orang lain.

oleh Windy Phagta diperbarui 07 Mei 2017, 20:02 WIB
Petani kakao asal Bantaeng, Sulsel, yang memperoleh sepeda dari Jokowi menyatakan tak akan melepas hadiah itu kepada orang lain. (Liputan6.com/Windy Phagta)

Liputan6.com, Banda Aceh - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagi-bagikan sepeda kepada para petani dalam kunjungannya ke Aceh di sela kegiatan Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) di Stadion Harapan Bangsa, Lhoong Raya, Banda Aceh, Sabtu, 6 Mei 2017.

Salah satu yang mendapatkan hadiah sepeda dari Presiden Jokowi ialah Abd Hafiq, petani kakao asal Bantaeng, Sulawesi Selatan. Meski masih kebingungan membawa hadiah Jokowi ke Bantaeng, Abd Hafiq tetap keukeuh membawa pulang sepeda itu.

"Saya naik pesawat (pulang ke Bantaeng). Ini oleh-oleh yang paling berharga dari bapak Presiden saya tidak akan saya jual. Nanti saya juga akan akan menemui wali kota dan Bapak Gubernur dengan sepeda ini," ujar Hafiq, di Banda Aceh.

Abd Hafiq merupakan petani kakao yang menjadi primadona dalam ajang Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan yang dilangsungkan di Banda Aceh, karena aksi kocaknya saat berbincang dengan presiden. Ia dianggap petani pintar yang hapal Pancasila.

Abd Hafiq juga mendapatkan hadiah sepeda tersebut setelah sebelumnya mencoba menerobos Paspampres saat Presiden Jokowi mengundang perwakilan petani untuk naik ke atas panggung.

Saat mendapatkan hadiah sepeda, ia kembali merepotkan Paspampres dengan mengayuh sepeda berkeliling di lapangan depan panggung utama dan tamu VVIP hingga mengundang gelak tawa tamu yang hadir.

Selain Abd Hafid, ada juga Ihwan Husein petani asal Gorontalo yang juga mendapatkan sepeda sport dari Presiden Jokowi. Ihwan juga bertekad membawa pulang hadiah dari presiden ke kampung halaman sebagai kenang-kenangan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya