Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI terpilih Anies Baswedan mendapatkan kejutan ulang tahun saat bersilaturahmi ke Sikh Temple Gurdwara, Pasar Baru Timur, Jakarta Pusat. Tak hanya mendapat kue ulang tahun, pasangan dari Wakil Gubernur Sandiaga Uno ini juga mendapatkan hadiah buku.
"Terima kasih di hari ulang tahun ini yang spesial, teman-teman India membuat cake perayaan, hari ini saya belum merayakan ulang tahun, ini perayaan pertama," ujar Anies di Sikh Temple Gurdwara, Minggu (7/5/ 2017).
Advertisement
Tak hanya itu, Anies juga mengaku mendapat pesan dari sang ibunda agar sore harinya berada di rumah, karena akan dibuatkan syukuran keluarga.
"Ibunda sudah pesan, pokoknya sore di rumah, ibu ingin syukuran di rumah, pokoknya sore syukuran di rumah," ucap dia.
Namun, Anies mengaku tidak menerima hadiah spesial dari sang Ibunda. "Dari ibu doa saja," kata mantan Rektor Universitas Paramadina ini.
Anies juga berterima kasih karena warga Jakarta telah berhasil melangsungkan Pilkada DKI 2017 dengan aman dan damai. Serta mampu menghadirkan kebhinekaan dengan baik.
"Kita ingin Jakarta yang persatuannya terbangun dengan baik, kota ini adalah satu kota yang bhineka, kita ingin persatuan terbangun lewat keadilan dan kita pastikan program-program kita membereskan masalah ketimpangan sehingga muncul keadilan sosial," kata dia.
Refleksi Perjuangan Ibu
Menurut Anies momen ulang tahun justru digunakan sebagai pengingat, betapa besar perjuangan seorang ibu yang telah melahirkannya.
"Sebenarnya harinya sama dengan hari yang lain, yang membedakan adalah memperingati betapa besarnya pengorbanan seorang ibu untuk melahirkan ke dunia. Ini bukan peringatan tentang kita, ini peringatan tentang ibu kita, ibu yang mengandung kita, membesarkan kita, dengan penuh kasih sayang selama hidup," papar dia.
Jadi, kata Anies, setiap kali berulang tahun bukan merefleksi dirinya, tetapi sang ibunda yang sudah melahirkan dan membesarkannya.
"Beliau (ibunda) mengandung membesarkan dan beliau melahirkan saya di Kuningan, itu bukan di klinik bukan di rumah sakit. Tapi di kamar belakang sebuah rumah, di rumah bidan, namanya Eni, beliau yang datang ke rumah, beliau membantu persalinan dan kami ketika masih kecil dibawa sama ibu di Kuningan mampir ke tempat bidan Eni itu," dia berkisah.
Mantan Mendikbud ini melanjutkan, dengan mengingat betapa besar jasa dan pengorbanan sang ibunda, dirinya pun berjanji saat memimpin Jakarta nanti, setiap ibu yang melahirkan dapat membawa pulang ke rumah bayinya tersebut.
"Kalau mengingat perjalanan ini, mengingat jasa ibu, perjuangan ibu, dan besarnya pengorbananya selama ini. Jadi kita ingin Jakarta nanti menjadi semua ibu yang melahirkan di sini bisa pulang ke rumah dengan membawa bayinya," kata dia.
Anies berharap di Jakarta nanti tidak ada perempuan yang melahirkan sampai tidak tertolong jiwanya, baik bayi maupun ibunya.
"Enggak boleh lagi kita mendengar ibu di Jakarta setelah melahirkan dia diantarkan ke kuburan. Enggak boleh lagi. Suaminya harus bisa mengantarkan ibu dan bayinya ke rumah, bukan membawa bayinya ke rumah lalu mengantarkan ibunya ke kuburan. Kita tidak ingin lagi bayi lahir bukan pulang ke rumah, tapi ke kubur karena meninggal karena persalinan," kata dia.
Jakarta, menurut Anies, harus menjadi kota yang ramah dan bersahabat bagi setiap ibu dan bayi yang dilahirkannya.
"Itu refleksi saya di hari saya dilahirkan dan dihantarkan hidup ke dunia, dan hari di mana darah ditumpahkan di sebuah ruangan di Kuningan, Jawa Barat," kenang dia.
Pada kejutan ultah ini, Anies juga didoakan di Sikh Temple. Ia juga dikalungkan kain dan dipakaikan turban atau dastar di atas kepalanya sebagai penghoramatan atas kunjungan silaturahminya.