Liputan6.com, Nunukan - Salah seorang teroris yang melarikan diri setelah pengeboman Gereja Oikumene Sengkotek Samarinda, Kalimantan Timur, terdeteksi berada di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Komandan Kodim 0911 Nunukan, Letkol Kav Valian Wicaksono membenarkan hal tersebut.
Jajarannya tengah memantau pergerakan dari orang itu.
Advertisement
Pelaku ini dikenal sebagai kurir pemasok senjata dari Filipina Selatan ke Indonesia melalui Kabupaten Nunukan yang berbatasan langsung dengan Negeri Sabah, Malaysia.
Hanya saja, kata dia, setelah mendapatkan perintah dari Kodam VI Mulawarman untuk mencari dan mengawasi, keberadaan teroris itu belum ditemukan.
"Memang benar berdasarkan hasil laporan dan arahan dari atasan, salah seorang rekan pelaku pengeboman gereja di Samarinda sedang berada di Kabupaten Nunukan," kata Valian Wicaksono seperti dilansir dari Antara, Senin (8/5/2017).
Kodim 0911 Nunukan bekerja sama dengan kepolisian dan instansi terkait terus mendalami laporan itu. Sekaligus, ujar dia, mengawasi secara intens jalur-jalur keluar masuk ke negara tetangga Malaysia yang berada di Kabupaten Nunukan.
"Bukti-bukti yang mengarah soal dugaan keberadaan salah seorang rekan pelaku bom gereja Samarinda belum ditemukan. Kami tetap melakukan pengawasan secara intens jalur keluar masuk ke Malaysia bekerja sama dengan kepolisian dan instansi terkait," ujar Dandim 0911 Nunukan usai mengikuti upacara pelepasan peserta Latsitarda di Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Sabtu, 6 Mei 2017.
Berdasarkan laporan tersebut, tiga rekan pelaku bom Samarinda masih menjadi daftar pencarian orang (DPO) aparat kepolisian. Sementara, dua teroris telah diamankan pasca-kejadian November 2016.