Liputan6.com, Jakarta - Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta memastikan telah mengambil cairan berbusa mirip salju yang turun di Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan. Selanjutnya, cairan ini akan diuji di laboratorium hari ini.
Kabid Pengawasan dan Penegakan Hukum Dinas LH DKI Jakarta, Mudarisin, mengatakan, usai mendapat laporan, petugas langsung mengambil sampel cairan di lokasi.
Advertisement
"Sabtu kemarin, sampel cairan sudah kita ambil untuk diketahui komposisi kandungannya," ujar Mudarisin, seperti dikutip dari beritajakarta, Senin (8/5/2017).
Menurutnya, sampel salju tersebut telah disimpan di dalam alat pendingin untuk menghindari reaksi alam yang bisa mengubah komposisi kandungannya.
"Supaya apa adanya, kalau ada bakteri tidak bereaksi. Polutan yang ada pada sampel tetap seperti itu," katanya.
Mudarisin juga akan meminta keterangan dari PT MRT terkait kegiatan yang mereka lakukan. Kemudian, dicocokkan dengan sampel yang diambil di lapangan.
"Saat melakukan kegiatan konstruksi mereka tentu ada laporan. Nanti kami olah lebih dalam lagi, apakah untuk memperlicin proses pengeboran menggunakan surfaktan," ucap Mudarisin.
Kepala UPT Laboratorium Lingkungan Hidup Daerah Dinas LH DKI Jakarta, Diah Ratna Ambarwati menambahkan, pihaknya baru akan menganalisis kandungan dari cairan berbusa itu hari ini untuk diketahui apakah salju tersebut berbahaya atau tidak.
Ia mengatakan, perlu waktu paling lama sekitar 10 hari untuk menganalisis. Pasalnya, ada banyak parameter untuk menganalisis zat yang digunakan.
"Kami tidak bisa sembarangan menganalisis, harus sesuai dengan standar nasional Indonesia dan dikaji dulu," tutur Diah.
Direktur Utama PT MRT Jakarta, William P Sabandar menyatakan, saat ini sedang dilakukan koordinasi dengan kontraktor dan memastikan hal seperti itu tidak terjadi lagi di kemudian hari.
"Sedang dilakukan investigasi di lapangan 1x24 jam. Paling lambat besok pasti hasilnya kami sampaikan ke publik," tandas William.