Liputan6.com, Jakarta - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan masih menjalani perawatan intensif di Singapura. Novel hari ini mendapat enam tindakan.
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, mengatakan enam tindakan mata ini, antara lain uji membaca huruf dan angka di papan dan analisa langsung kedua mata menggunakan alat periksa mata manual.
Advertisement
Dokter juga memberikan cairan kimia terhadap mata Novel untuk mengetahui kondisi mata dengan indikator warna. Kemudian dokter memberikan eye drop, pengecekan tekanan mata, dan pemasangan serta pengecekan lensa yang melindungi mata kanan untuk mendeteksi adanya infeksi.
"Enam tindakan itu akan dilakukan dokter pagi ini," kata Febri saat dikonfirmasi di Jakarta Selatan, Senin (8/5/2017).
Febri menjelaskan perkembangan mata kanan dan pertumbuhan kornea Novel sangat bagus. Namun, mata kirinya belum ada perkembangan.
"Pertumbuhan konjungtiva mata kiri juga tidak berubah dari kemarin. Lensa di mata kanan sempat lepas, namun setelah dicek tidak ada infeksi," kata dia.
KPK dan pihak keluarga sangat mengharapkan doa dari masyarakat, untuk kesembuhan Novel dan otak pelaku penyerangan air keras segera tertangkap.
"Pihak keluarga dan KPK mohon doa untuk kesembuhan Novel, agar dapat kembali terlibat aktif dalam pemberantasan korupsi. Dan tentu tetap berharap agar pelaku penyerangan hingga mastermind-nya diproses hukum," Febri menandaskan.
Penyidik senior KPK Novel Baswedan diserang air keras oleh orang tak dikenal, usai salat subuh di masjid dekat rumahnya Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Sabtu 11 April lalu. Kedua pelaku yang mengendarai sepeda motor matic langsung kabur, dan belum tertangkap hingga kini.
Kepolisian menduga ada otak pelaku di balik penyerangan terhadap Novel Baswedan, yang bertugas sebagai Ketua Satgas penyelidikan korupsi e-KTP di KPK. Penyerangan ini diduga sudah direncanakan dengan matang.
Polda Metro Jaya menyatakan sudah mengantongi identitas penyerang Novel Baswedan, namun hingga kini polisi belum dapat menangkapnya.