Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) berencana menambah depo atau tempat penyimpanan Bahan Bakar Minyak (BBM) baru di Jakarta. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi risiko dan ketergantungan jika Depo Plumpang di Koja, Jakarta Utara mengalami kendala operasional.
Direktur Pengolahan Pertamina, Toharso mengungkapkan, selama ini pasokan atau distribusi BBM ke wilayah Jakarta dan sekitarnya mengandalkan depo Plumpang. Kapasitas penyimpanan depo yang diklaim terbesar ini mencapai 18 ribu Kiloliter (Kl) per hari.
"Depo Plumpang sudah crowded, kapasitas penyimpanannya 18 ribu Kl dan punya high risk operation. Bahaya kalau terjadi apa-apa," ujar dia saat berbincang dengan wartawan di Hotel Hermitage, Jakarta, Senin (8/5/2017).
Baca Juga
Advertisement
Toharso mencontohkan peristiwa kebakaran Depo Plumpang milik Pertamina lalu sudah menimbulkan kepanikan pada 2009. Lantaran dengan kejadian seperti ini, dia menuturkan, pasokan BBM di Jakarta terancam terganggu.
"Kalau Plumpang tidak operasi, Jakarta bisa seminggu tanpa BBM, ngeri-ngeri sedap lho," ucap dia.
Oleh karena itu, dia menyebut, Pertamina berencana membangun depo baru sebagai tempat penyimpanan BBM di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Namun Toharso tidak dapat menjelaskan secara rinci mengenai penambahan depo ini karena rencana itu merupakan ranah dari direksi yang lain.
"Ini wacana Direksi Pertamina untuk men-split Depo Plumpang supaya tidak sendiri. Karena menampung 18 ribu Kl per hari, jadi harus dipisah dua-tiga depo. Kita sudah punya rancangan memisahkan depo Plumpang, jadi tidak hanya satu dan mengandalkan Plumpang," papar dia.