Liputan6.com, Jakarta Vaping atau merokok elektronik telah menjadi gaya hidup pada masyarakat urban di Indonesia. Selain dianggap bisa menjadi salah satu alternatif bagi pecandu rokok untuk mengurangi kebiasaan merokok, vape juga memiliki beragam liquid (cairan rasa) yang unik.
Ucup, salah satu vaper dari komunitas Bustraid, dalam tayangan Vidio.com mengatakan, baginya mengoleksi vape seperti penyakit, artinya mampu menjalar dan ingin punya lebih banyak lagi alat yang lain.
“Ketika saya belum punya, saya mau jenis yang provari, saat sudah punya, saya ingin punya juga yang boxer, kayaknya enak aja gitu lihatnya, jadi kayak penyakit yang sulit disembuhin,” kata Ucup.
Ucup sendiri punya tips bagi pengguna vape pemula jika ingin membeli device. Menurutnya saat ingin membeli device jangan terlalu nafsu, artinya saatnya ada device baru keluar tahan dulu sampai ada beberapa orang yang menjualnya.
“Banyak orang ‘gatel’ mau cepet2 jual pas belum lama mereka beli, kita tunggu orang-orang yang kayak gitu. Kita akan dapat lebih murah, dengan kondisi barang yang 99 persen masih bagus,” ungkap Ucup.
Komunitas Bustraid sendiri terus mengingatkan tentang pentingnya menjaga etika bagi para pengguna vape. Mengingat vape menghasilkan uap yang lebih banyak ketimbang asap rokok tradisional.
“Banyak orang terlalu show off dan seperti tidak menghargai orang lain yang ada di sekitarnya. Mereka mengira ini kan uap bukan asap, kayak rokok, ini gak bahaya. Walaupun gak bahaya, sudah seharusnya kita menghargai orang lain di lingkungan publik,” ungkap salah seorang komunitas Bustraid.
Advertisement