Liputan6.com, Jakarta Mudah cemas sering diartikan sebagai hal yang buruk, karena justru akan menimbulkan kecemasan lainnya. Tidak, bukan berarti Anda dilarang untuk merasa cemas.
Namun, ternyata perasaan cemas tidak selalu negatif, karena menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Personality and Individual Differences, Anda yang rentan dengan rasa cemas adalah orang yang cerdas secara verbal. Dilansir dari mydomaine.com, Selasa (16/5/2017), orang yang mudah cemas cenderung dapat menangani, menganalisis, dan memecahkan situasi sulit dengan penalaran berbasis bahasa.
Advertisement
Membaca, menulis, belajar bahasa baru, dan berbicara mungkin merupakan keahlian yang sangat mereka kuasai. Beberapa di antaranya mungkin memang bekerja di bidang tersebut.
Hasil ini didapatkan dari para peneliti yang menganalisis 126 peserta tentang hubungan antara rasa cemas yang umum, seperti depresi dan kecemasan sosial, dengan proses kognitif yang mendasarinya. Para peneliti juga menemukan hubungan antara perasaan cemas dengan kecerdasan verbal dan non-verbal.
Jadi, ketika Anda menemukan diri sendiri sering mengulang percakapan dengan orang lain di dalam kepala, ini artinya Anda mengasah keterampilan berpikir kritis dan sedang mempersiapkan diri secara mental untuk menghadapi masa depan. Apakah Anda juga orang yang mudah merasa cemas?