Istri Lebih Tua 24 Tahun, Kisah Cinta Tak Biasa Presiden Prancis

Presiden terpilih Prancis, Emmanuel Macron, menikah dengan perempuan yang 24 tahun lebih tua. Bagaimana kisah cinta mereka bermula?

oleh Citra Dewi diperbarui 09 Mei 2017, 19:40 WIB
Kegigihan Macron untuk mempertahankan perasaannya membuahkan hasil. Keduanya menikah pada 2007 silam. (AP Images)

Liputan6.com, Paris - "Brigitte! Brigitte! Brigitte!" teriak para pendukung saat perempuan itu naik ke panggung bersama dengan suaminya yang merupakan presiden terpilih Prancis, Emmanuel Macron.

Akhir-akhir ini nama Brigitte ramai diperbincangkan media. Bukan hanya karena ia menjadi Ibu Negara Prancis, namun jarak usianya dengan Macron membuat banyak orang terheran-heran.

Macron saat ini berusia 39 tahun dan Brigitte yang berumur 64 tahun, membuat pasangan itu berjarak usia 24 tahun.

Macron pertama kali bertemu dengan Brigitte saat perempuan yang menjadi istrinya itu menjadi guru drama kala dirinya masih SMA.

Macron pun mengaku bahwa hubungan yang mereka bukan hal yang umum. "Ini hubungan yang tidak cukup umum, pasangan yang tak cukup normal -- buka berarti saya sangat menyukai kata sifat ini -- tapi pasangan ini benar-benar ada," ujar Macron saat ia menikah dengan Brigitte.

Dikutip dari BBC, Selasa (9/5/2017), Macron yang kala itu berusia 15 tahun, disebut sebagai siswa yang sangat pandai. Brigitte yang kala itu menjadi gurunya di sekolah swasta Jesuit, menyebut Macron sebagai seseorang yang bertindak seperti orang dewasa, bukannya seperti remaja.

Trogneux yang usianya terpaut 24 tahun dari Macron awalnya merupakan seorang guru sastra yang mengarahkan debut panggung drama pertamanya pada usia 15 tahun. (AP Images)

"Saya benar-benar kagum dengan kecerdasan anak ini," ujar perempuan dengan nama lahir Brigitte Trogneux itu.

Brigitte merupakan pewaris perusahaan cokelat yang terkenal akan macaroons-nya. Saat bertemu dengan Macron, ia telah menikah dengan seorang bankir bernama Andre Auziere dan memiliki tiga orang anak.

Awalnya, orangtua Macron sadar bahwa anaknya sedang jatuh cinta. Namun mereka tidak tahu kepada siapa ia jatuh cinta.

Penulis biografi Anne Fulda menulis, orangtua presiden terpilih Prancis itu mengira anaknya jatuh cinta dengan Laurence Auziere, seorang gadis di sekolahnya. Faktanya, Macron jatuh cinta pada ibu gadis itu.

Ketika orangtuanya mengetahui hal tersebut, mereka meminta Brigitte untuk menjauhi anaknya hingga ia berusia 18 tahun. "Saya tak bisa berjanji apa pun," ujar Brigitte.


Penuhi Janji Menikahi Brigitte

Pada saat berusia 17 tahun, Emmanuel berjanji kepada Brigitte bahwa ia akan menikahinya. Sepuluh tahun kemudian, yakni pada tahun 2007, ia memenuhi janjinya.

Saat ini ibu Macron melihat Brigitte lebih sebagai teman bukan sebagai menantu.

Saat Macron diumumkan keluar sebagai pemenang dalam pemilihan presiden Prancis, seluruh anggota keluarganya turut serta -- termasuk tiga anak tiri dan tujuh cucu hasil pernikahan Brigitte dengan Auziere.

Brigitte mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai guru setelah Macron mengemban tugas sebagai menteri ekonomi. Perempuan kelahiran 13 April 1953 itu menjadi penasihat kepercayaan Macron.

Brigitte disebut memengarui Macron tentang peran perempuan dalam politik. Ia berjanji bahwa separuh kandidat Partai En Marche dalam pemilihan Majelis Nasional Prancis akan diisi oleh perempuan.

Presiden terpilih Prancis, Emmanuel Macron memiliki istri bernama Brigitte Trogneux. Meski memiliki perbedaan umur yang jauh, tidak menyurutkan keduanya untuk tetap membina rumah tangga. (AP Images)

Laki-laki kelahiran 21 Desember 1977 itu juga berencana meresmikan peran ibu negara.

"Jika saya terpilih -- bukan maaf, ketika kami terpilih -- ia akan ada di sana, dengan peran dan kedudukan," ujar Macron dalam sebuah wawancara dengan Vanity Fair pada bulan lalu.

"Ia akan bersuara di sana, menyampaikan pandangan tentang beberapa hal. Ia akan berada di sisiku, seperti apa yang selama ini telah ia lakukan, namun ia juga akan memiliki peran," ujar Macron dan menyebut bahwa istrinya tak akan digaji sebagai ibu negara.

Sejumlah kartun Prancis membuat lelucon akan hubungan tersebut dengan menyebut bahwa Macron adalah seorang siswa yang mencari instruksi dari Brigitte.

Lawannya dalam pilpres, Marine Le Pen, mengejek secara tajam tentang asal-usul hubungan mereka.

Sementara itu Brigitte sendiri menunjukkan bahwa ia bisa menertawakan perbedaan usia mereka. Dalam sebuah buku ia mengatakan, "Ia (Macron) harus mengikuti pilpres pada 2017 karena pada 2022, masalah terbesar yang ia hadapi adalah wajah saya."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya