Pasar Perbatasan Papua-Papua Nugini Gairahkan Ekonomi

Sekitar 166 ribu pelintas telah mengunjungi pos lintas batas negara (PLBN) Skouw.

oleh Katharina Janur diperbarui 09 Mei 2017, 18:36 WIB
Pasar tradisional di perbatasan Papua dan Papua Nugini gunakan dua mata uang dan dua bahasa (Liputan6.com/Katharina Janur)

Liputan6.com, Papua - Pasar perbatasan yang terletak di Perbatasan Papua dan Papua Nugini menghasilkan keuntungan Rp 25,8 miliar setiap tahun.

"95 persen yang melakukan kunjungan ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw adalah Warga Negara Papua Nugini. Rata-rata mereka berbelanja di Pasar Perbatasan," kata Gubernur Papua, Lukas Enembe, Selasa (9/5/2017).

Aktivitas pelintas batasan, baik yang masuk atau pun keluar di perbatasan Papua dan Papua Nugini membuat ekonomi khususnya di perbatasan selalu bergairah.

"Pada tahun 2016, ada sekitar 166 ribu pelintas batas yang mengunjungi lokasi ini," kata Lukas di hadapan Presiden Joko Widodo saat melakukan peresmian PLBN Skow di Kota Jayapura.

Enembe menyebutkan panjang kawasan darat RI- Papua Nugini dari Jayapura hingga Merauke mencapai 860 km dengan 52 tugu batas yang terletak mulai dari Kota Jayapura, Kabupaten Keerom, Pegunungan Bintang, Boven Digul hingga Merauke.

"Selain PLBN, kami juga membutuhkan PLN laut, sebab batas negara Indonesia dan Papua Nugini juga terdapat lautan. Sampai saat ini PLBN laut belum kami miliki. Kiranya, Pak Presiden dapat membuat PLBN lautan antar negara," ucap dia.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya