Liputan6.com, Jayapura - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku kerap mendapat keluhan dari masyarakat dan Bupati atau pemerintah daerah soal kekurangan pasokan listrik di berbagai wilayah di Indonesia. Jokowi meminta kepada Menteri BUMN, Menteri ESDM, dan PT PLN (Persero) mempercepat pembangunan infrastruktur.
"Setiap saya berkunjung ke provinsi dan kabupaten/kota manapun yang jadi keluh kesah adalah kekurangan listrik. Ada yang lapor, Bupati keluhkan listrik masih sangat kurang. Lalu pindah ke provinsi lain, listrik juga sering mati, byarpet," kata Jokowi saat Groundbreaking PLTMG MPP Jayapura, Papua, Selasa (9/5/2017).
Jokowi tak menafikkan kondisi kekurangan listrik masih menjadi kendala negara ini. Oleh karena itu, Presiden memerintahkan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Direktur Utama PT PLN (persero) untuk secepatnya menuntaskan kekurangan infrastruktur kelistrikan yang sudah sangat mendesak di daerah, termasuk Indonesia Timur, utamanya di Tanah Papua.
Baca Juga
Advertisement
"Saya juga perintahkan ke berbagai Kementerian untuk melakukan terobosan dalam rangka mempercepat infrastruktur kelistrikan. Contohnya groundbreaking PLMTG Jayapura, PLTU Tidore 14 MW yang merupakan PLTU pertama yang beroperasi di Maluku Utara, serta program listrik desa di Maluku dan Papua," dia menjelaskan.
Jokowi sadar Indonesia tidak boleh hanya bergantung pada energi fosil, seperti minyak bumi dan batubara mengingat lambat laun akan habis karena tidak dapat diperbaharui. Sarannya, supaya Kementerian ESDM dan PLN menggunakan sumber energi baru terbarukan, diantaranya energi matahari, air, dan lainnya.
"Kita negara tropis yang matahari bersinar sepanjang tahun. Inilah yang harus dimanfaatkan, pakai energi matahari atau surya, mikro hydro, dan energi baru terbarukan lain," dia menjelaskan.
Bagi Jokowi, listrik bukan hanya sebagai penerangan di kala gelap, namun juga sebuah kesempatan rakyat di Papua dan daerah lain di Indonesia untuk meningkatkan taraf hidup, serta mendorong ekonomi.
"Malam harinya anak-anak bisa belajar, itu yang penting. Bisa menjadi anak yang lebih baik dan bersaing dengan negara lain. Yang punya usaha pun bisa menjalankan bisnis-nya, jadi pemerintah akan mempercepat-nya (kelistrikan)," ujar Jokowi.