Liputan6.com, Jakarta - Salah satu masalah yang dihadapi perkembangan bisnis digital di Indonesia adalah kurangnya ahli dan memetakan wilayah yang memiliki ahli. Meski demikian, CEO Line Indonesia Ongky Kurniawan menuturkan ada beberapa kota yang memiliki potensi ahli di bidang teknologi informasi (TI).
"Berdasarkan pengamatan saya, selain Jakarta, kota yang juga memiliki potensi ahli di bidang TI adalah Yogyakarta dan Malang," ujarnya saat diskusi bertajuk 'Closing The Gap Talent' yang diadakan di iCIO Community di Jakarta, Selasa (9/5/2017) kemarin.
Baca Juga
Advertisement
Meskipun tak memiliki data pasti, Ongky menuturkan, geliat tenaga TI di Yogyakarta sudah terlihat dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan tak hanya pengembang, talenta lain yang bermunculan ada di bidang konten dan analisa big data.
"Menarik melihat Yogyakarta, tapi perlu dilihat pula mengapa hal itu bisa terjadi. Mark Zuckerberg saja pernah mengunjungi Yogyakarta, sehingga ada hal menarik di sana," ujar pria yang pernah bekerja di XL Axiata tersebut.
Kekurangan tenaga ahli di bidang TI merupakan salah satu kendala yang masih dihadapi pelaku bisnis digital Tanah Air. Masalah lain yang juga masih menjadi perhatian adalah kesenjangan infrastruktur teknologi, keamanan data, standar pertukaran informasi, serta kepemilikan data.
Untuk itu, iCIO Community baru saja melakukan penandatangan kerja sama dengan Universitas Indonesia dan Universitas Bina Nusantara. Kerja sama itu diharapkan dapat meningkatkan program pendidikan digital di perguruan tinggi sekaligus memperkuat relasi dunia bisnis dengan pendidikan.
(Dam/Cas)