Liputan6.com, Jakarta - Sejak awal kemunculannya Xiaomi Mi 6 mendapat tanggapan cukup baik. Hal ini tercermin dari penjualan Mi 6 di Tiongkok yang laris manis, melalui metode flash sale.
Xiaomi pun melakukan penjualan kembali secara online di Tiongkok dan memastikan stok Mi 6 dalam jumlah lebih banyak. Meski stok smartphone tersebut masih lebih banyak dibandingkan Mi Note 2 dan Mi MIX, ternyata hal itu tak menjamin Xiaomi mampu memenuhi permintaan pengguna.
Baca Juga
Advertisement
Mengutip Gizmochina, Kamis (11/5/2017), berdasarkan penuturan salah satu orang dalam perusahaan, kekurangan stok Mi 6 itu tidak disengaja dan bukan dimaksudkan untuk menciptakan kelangkaan produk di pasaran, juga bukan karena proses produksi Mi 6 yang lambat.
Sumber yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan, Xiaomi memiliki pasokan cukup untuk material yang digunakan pada Mi 6, tetapi ada komponen utama yang tak dipasok dalam jumlah banyak. Komponen yang dimaksud adalah bahan keramik kaca yang digunakan pada bodi Mi 6.
Menurut sumber itu, material keramik kaca tersebut memiliki ketahanan cukup tinggi. Ia juga mengatakan, bahan itu sulit diproduksi dan cukup mahal sehingga membuat ketersediaan Mi 6 terbatas.
Sementara itu, yang lain menyebut bahwa alasan stok Mi 6 sedikit karena keterbatasan Snapdragon 835 yang menjadi otak dari smartphone itu.
Untuk diketahui, Snapdragon 835 diproses dengan teknologi 10nm Samsung. Fakta lainnya, flagship smartphone Samsung, Galaxy S8 dan Galaxy S8 Plus, yang menggunakan Snapdragon 835 kabarnya juga memengaruhi stok chipset itu untuk Mi 6.
(Tin/Why)