Liputan6.com, Bandung - Warung kopi Alas Kopi terletak di Desa Pasir Impun, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Minum kopi di sini, bagai kembali ke masa lalu. Itu karena suasananya yang segar alami dengan suasana Sunda yang kental.
Warkop yang letaknya berada di komplek Wisata Alam Santosa ini suasananya agak sedikit berbeda dengan warung kopi di kota-kota besar. Desain bangunannya laiknya rumah tradisional di Kampung Naga.
Tempatnya juga nyaman dan udaranya sejuk karena berlokasi di ketinggian 900 mdpl. Alas Kopi merupakan tempat ngopi yang menawarkan suasana sunyi dan tenang.
"Dengan mengambil tema tradisional dan kampung adat Jawa Barat kita coba menawarkan minum kopi sambil menikmati suasana yang alami," kata pengelola Alas Kopi, Reza Ferhat ditemui Liputan6.com, Selasa, 9 Mei 2017.
Area Alas Kopi juga cukup luas. Lingkungannya cukup asri dengan beraneka tanaman di sekitarnya.
Warkop ini menawarkan berbagai aneka kopi khas Jawa Barat. Di antaranya, Arabika Palintang, Palasari, Ciwidey dan Pangalengan.
Baca Juga
Advertisement
Bagi yang kurang menggemari kopi, disediakan menu minuman lain seperti teh, teh tarik dan latte. Warkop juga menyediakan berbagai camilan yang bisa mengganjal perut.
Reza juga termasuk peracik kopi berpengalaman. Saat ini menanam kopi sendiri. Sudah ratusan batang pohon kopi ditanam di dekat kedai miliknya.
"Saya tertarik untuk mengembangkan kopi supaya menghasilkan kopi yang enak. Caranya menanam sendiri, sekarang sudah ada 500 batang pohon," ucapnya.
Bibit kopi yang ditanam Reza berjenis Tipika. Menurutnya, panen kopi sendiri lebih memuaskan daripada membeli biji kopi langsung.
"Sudah panen sampai diproses. Rasanya ada asam, manis, aroma coklat dan mirip kopi khas Jabar," tuturnya.
Alas Kopi beroperasi mulai pukul 10.00-22.00 WIB untuk Selasa hingga Sabtu. Sedangkan, pada Senin dan Jumat buka pukul 16.00-22.00 WIB. Alamatnya di Jalan Pasir Impun Atas Nomor 5A.
Untuk menuju ke Alas Kopi, Anda bisa mengambil jalur masuk dari Sukamiskin, Bandung, dan ambil ke arah atas. Menurut salah seorang pengunjung, Hugo, tempat ngopi itu memang terpencil, tetapi suasana tradisionalnya bikin nyaman.
"Direkomendasikan buat pasangan yang mau ngobrolin masa depan," katanya sambil terkekeh.
