Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah emiten menggelar aksi korporasi. Mulai dari rencana pembelian kembali saham, pembagian dividen saham, dan penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau private placement.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (10/5/2017), berikut emiten yang akan gelar aksi korporasi:
Pertama, PT Modernland Realty Tbk (MDLN), perusahan bergerak di usaha pembangunan perumahan berencana melakukan pembelian kembali saham atau buyback saham sebanyak-banyaknya 5,59 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh. Jumlah itu maksimal 700 juta saham.
Pelaksanaan buyback saham dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu 18 bulan sejak disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 19 Juni 2017. Perseroan menyiapkan dana sekitar Rp 250 miliar untuk buyback saham.
Baca Juga
Advertisement
Perseroan melakukan buyback saham ini antara lain untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham Perseroan dan perseroan memandang harga saham perseroan di bawah nilai fundamental perseroan. Selain itu, perseroan juga memberikan fleksibilitas untuk mencapai struktur permodalan yang efisien sehingga memungkinkan perseroan meningkatkan earning per share (eps) dan return on equity (ROE).
Kedua, PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), perusahaan bergerak di bidang produk dan jasa teknologi ini akan membagikan dividen saham yang berasal dari kapitalisasi saldo laba perseroan yang tidak ditentukan penggunaannya per 31 Desember 2016.
Rasio pembagian dividen saham 30:1 dengan 30 saham lama akan mendapatkan satu saham baru. Perseroan akan mengeluarkan 79,20 juta saham baru sebagai dividen saham dengan memperhatikan saham perseroan yang telah diterbitkan 2,37 miliar saham. Total nilai pembagian dividen saham sekitar Rp 51,48 miliar.
Perseroan membagikan dividen saham untuk meningkatkan likuiditas perseroan saham perseroan. PT Metrodata Electronics Tbk akan meminta persetujuan pemegang saham untuk membagikan dividen saham pada 8 Juni 2017.
Aksi Korporasi Emiten
Ketiga, PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI), perusahaan menara telekomunikasi akan menambah modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau private placement paling banyak 10 persen dari modal disetor.
Perseroan akan menggunakan dana private placement untuk investasi dan modal kerja perseroan serta entitas anak perseroan. Adapun harga pelaksanaan dari private placement itu merupakan harga minimum pelaksanaan sekitar Rp 1.301 per saham.
Jadi perseroan akan memperoleh dana sekitar Rp 472,79 miliar. Penentuan harga juga dilihat dari harga penutupan dan rata-rata harga penutupan saham perseroan di pasar reguler dalam kurun waktu 25 hari bursa. Untuk melakukan aksi korporasi ini, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 16 Juni 2017.
Keempat, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), perseroan di bidang perdagangan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) menerbitkan obligasi dengan mekanisme penawaran umum berkelanjutan sebesar Rp 2 triliun.
Perseroan akan tawarkan obligasi Rp 1 triliun pada tahap I tahun 2017. Perseroan mengeluarkan obligasi dengan dua seri masing-masing berjangka waktu lima tahun dan tujuh tahun.
Untuk menerbitkan obligasi ini, perseroan telah mendapatkan peringkat obligasi idAA- dengan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
PT AKR Corporindo Tbk akan menggunakan dana hasil penawaran umum modal kerja segmen distribusi dan perdagangan dalam rangka pembelian bahan bakar minyak (BBM) dan bahan kimia dasar.
Perseroan akan menawarkan obligasi tersebut pada 6-8 Juni 2017. Perseroan mengharapkan dapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2 Juni 2017. Pencatatan obligasi di BEI pada 14 Juni 2017.