Romo Magnis: Sudah Waktunya HTI Dibubarkan

Ideologi atau paham yang tidak menghormati NKRI dengan Pancasila dan simbol-simbolnya, seperti HTI, tidak boleh diberi tempat di Indonesia

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Mei 2017, 06:11 WIB
Kantor Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Tebet, Jakarta Selatan. (Liputan6.com/ Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Jakarta - Tokoh kebangsaan Romo Franz Magnis Suseno menilai langkah pemerintah membubarkan organisasi kemasyarakatan (ormas) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sudah tepat. Salah alasan pembubaran HTI karena dinilai menjadi ancaman bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),

"Langkah pemerintah membubarkan HTI itu sudah tepat dan memang sudah pada waktunya," ujar dia di Jakarta, Rabu, 10 Mei 2017, seperti dikutip dari Antara.

Menurut Romo Magnis, ideologi atau paham yang tidak menghormati NKRI dengan Pancasila dan simbol-simbolnya tidak boleh diberi tempat di Indonesia, sebagaimana Marxisme dan Leninisme.

Ia mengatakan Indonesia dibangun dari sendi-sendi keberagaman baik dari suku, agama, ras, dan budaya. Ideologi transnasional, apalagi yang menggunakan kendaraan agama, merupakan ancaman bagi keberagaman, yang berarti juga ancaman terhadap NKRI.

Romo Magnis menjelaskan negara perlu membuat peraturan, ideologi apa pun yang tidak sesuai dengan ke-Indonesia-an dan kontrak yang mendasari keputusan membentuk bersama negara Indonesia oleh para pendiri bangsa tidak boleh ada di Indonesia.

Pada sisi lain, penerima anugerah Bintang Mahaputra Utama ini mengajak segenap bangsa Indonesia untuk meningkatkan pemahaman atas ideologi Pancasila dan Bineka Tunggal Ika agar tidak mudah dipecah-belah.

"Kita harus bersatu dengan memperkuat kebinekaan Indonesia demi mempertahankan keutuhan NKRI. Kalau kita terus berseteru dan memperlebar perbedaan, ini akan mengancam NKRI," imbuh Romo Magnis.

Ia mengaku khawatir dengan rentetan kejadian di Indonesia selama Pilkada 2017, terutama Pilkada DKI, sampai dengan pembubaran HTI yang dinilainya mengganggu stabilitas nasional.

Ia menambahkan, ketidakstabilan justru akan memudahkan masuknya ideologi-ideologi transnasional lainnya ke Indonesia, yang memang merupakan salah satu negara yang paling banyak "diserang" ideologi transnasional setelah reformasi.

"Tentu saja ini sangat bahaya karena kebanyakan ideologi transnasional itu bertujuan merusak NKRI yang ber-Pancasila dan ber-Bhinneka Tunggal Ika," beber Romo Magnis terkait rencana pembubaran HTI.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya