Liputan6.com, Jakarta - PT Hartadinata Abadi Tbk (HA), produsen dan penyedia perhiasan emas terintegrasi melaksanakan Due Diligence Meeting dan Public Expose sehubungan dengan rencana Initial Public Offering (IPO) atau penawaran umum saham perdana. Hartadinata Abadi adalah salah satu pemain utama industri perhiasan emas di dalam negeri.
Total saham yang ditawarkan kepada publik adalah sebanyak 1,5 miliar lembar saham yang keseluruhannya merupakan saham baru. Jumlah tersebut ekuivalen dengan 30 persen dari jumlah modal disetor HA setelah IPO.
”Dana yang diperoleh dari hasil IPO ini rencananya sekitar 50 persenakan digunakan untuk refinancing sebagian dari pinjaman modal kerja. Sisanya dibagi dengan rincian 42 persen untuk pembelian bahan baku, 6 persen untuk pembelian tooling chain machine dan 2 persen untuk pembentukan dan penerapan aplikasi sistem e-commerce kami,” papar Sandra Sunanto, Direktur Utama Hartadinata Abadi, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (10/5/2017).
Baca Juga
Advertisement
Pembelian bahan baku dilakukan untuk menunjang upaya peningkatan utilisasi kapasitas produksi sejalan rencana perseroan melakukan ekspansi usaha.
“IPO dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan, menjadi perusahaan yang lebih terbuka dan professional dan senantiasa menerapkan Good Corporate Governance. IPO memperkuat hubungan dengan segenap stakeholders melalui kesempatan untuk ikut memiliki perusahaan,” tambah Sandra.
Kinerja Hartadinata Abadi menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan dalam tiga setengah tahun terakhir, dimana pendapatan tumbuh agresif dengan pertumbuhan dengan CAGR sebesar 33,1 persen, dari sebesar Rp 1,35miliar di 2014 menjadi Rp 2,19 miliar di 2016.
“Pertumbuhan ini didukung oleh saluran distribusi yang kuat dari penjualan grosir dengan pertumbuhan CAGR 27,6 persen dan serta in-store sales CAGR sebesar 34,1 persen. Pertumbuhan yang kuat ini ditopang oleh peningkatan produksi perseroan dan meningkatnya harga emas dalam periode tersebut,” lanjut dia.
Dalam pelaksanaan IPO ini, Hartadinata Abadi telah menunjuk tiga penjamin pelaksana emisi, yaitu Mandiri Sekuritas, MNC Sekuritas, RHB Sekuritas.
Menyusul kegiatan Due Diligence Meeting dan Public Expose ini, rencananya Hartadinata Abadi segera memasuki tahapan pengumpulan minat (bookbuilding) mulai tanggal 9 Mei hingga 23 Mei mendatang.
Setelah tahap bookbuilding, diharapkan pada tanggal 8 Juni 2017 pernyataan efektif dari OJK sudah dapat diperoleh. Dengan demikian pada tanggal 20 Juni 2017 HA sudah melakukan pencatatan (listing) di Bursa Efek Indonesia.