Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya menangkap pria berinisial AL yang diduga terlibat penyerangan air keras, terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan pada 11 April 2017. Polisi menyebutkan AL ternyata memiliki kedekatan dengan H, saksi yang sebelumnya sempat diperiksa penyidik Polda Metro Jaya.
"H dan AL ternyata sepupu, ini dibuktikan dengan foto mereka di jembatan Kalibata. Namun, kedekatan ini belum mengindikasi apakah AL merupakan tersangka dalam kasus ini," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Kamis (11/5/2017).
Advertisement
Menurut keterangan AL, Argo mengatakan foto bersama H dilakukan pada Januari 2017. AL bertemu H karena sudah lama tak berjumpa.
"Foto itu lah yang sampai ke korban (Novel Baswedan), namun kami masih dalami bagaimana foto itu bisa sampai di korban, karena dokter masih membatasi akses," kata dia.
Sejauh ini, kata Argo, pihaknya belum mengetahui bagaimana AL bisa menjadi terduga pelaku penyerangan oleh Novel Baswedan. Polisi juga masih mengamankan AL dengan status terperiksa.
Sebelumnya, H diperiksa bersama M, hingga akhirnya polisi menangkap AL. H dan M dinyatakan tidak memiliki keterkaitan dengan penyerangan Novel Baswedan, meski ada laporan keduanya terlihat sering berada di perumahan Novel.
Penyidik senior KPK Novel Baswedan diserang air keras oleh dua orang tak dikenal usai salat Subuh di masjid dekat rumahnya Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Selasa, 11 April 2017. Kedua pelaku langsung kabur menggunakan sepeda motor matik usai menyiram air keras.
Penyerangan ini diduga sudah direncanakan sebelumnya dan ada otak di balik kasus ini. Sementara, Novel Baswedan masih menjalani perawatan intensif di Singapura akibat luka di kedua matanya.