Liputan6.com, Jakarta - memastikan akan membangun pusat Riset dan Pengembangan (R&D, Research and Development) di Tanah Air. Diketahui, vendor asal Tiongkok tersebut saat ini sudah memiliki tujuh pusat R&D.
Adapun lokasi ketujuh pusat R&D tersebut meliputi Beijing, Shenzhen, Hanzou, Nanjing, Chang'an Tiongkok serta San Diego dan Sillicon Valley, Amerika Serikat (AS). Lantas, di wilayah Indonesia bagian mana Vivo akan membangun pusat R&D kedelapannya?
Baca Juga
Advertisement
Seperti disampaikan Kenny Chandra, Product Manager Vivo Mobile Indonesia, pihaknya belum bisa memastikan wilayah mana yang akan menjadi lokasi pembangunan pusat R&D. Yang pasti, lokasinya akan strategis dan mudah diakses,
“Rencana pembangunan belum dapat detail, tim top management masih berdiskusi untuk sekarang. Lokasi juga belum tahu,” kata Kenny saat ditemui Tekno Liputan6.com usai acara peluncuran Vivo V5s di Raffles Hotel, Jakarta, Rabu (10/5/2017) sore.
Selain akan membangun pusat R&D, Vivo sendiri dikabarkan sudah melampaui standar TKDN smartphone 4G.
Vivo mengaku telah memenuhi TKDN hingga 32 persen. Prestasi ini tak lain berkat kehadiran pabrik perakitan smartphone Vivo yang berada di Cikupa, Tangerang.
Di samping itu, perusahaan berencana untuk membangun pabrik keduanya di Indonesia pada akhir 2017, yang diharapkan dapat mendorong tercapainya target persentase TKDN hingga 40 persen di tahun depan.
(Jek/Isk)