Profil Pendukung Macron: Eks Matador hingga Jenius Matematika

Di antara para kandidat parlemen itu Macron menunjuk sejumlah sosok nyentrik, antara lain eks matador perempuan hingga jenius matematika.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 12 Mei 2017, 14:02 WIB
Emmanuel Macron (AFP)

Liputan6.com, Paris - Presiden terpilih Prancis, Emmanuel Macron bertekad membenahi negaranya. Namun, agar programnya sukses, ia harus mendapat dukungan mayoritas politikus di Majelis Rendah atau Assemblée Nationale.

Masalahnya, Macron adalah calon independen. Ia tidak datang dari partai manapun. Pria 39 tahun itu melaju ke Pilpres Prancis lewat gerakan En Marce! Belakangan, organisasi tersebut 'wajib' dijadikan partai.

Maka, pada Kamis 11 Mei 2017, En Marce! resmi menjadi partai bernama La République En Marche (La REM).

Bersamaan momentum pembentukan partai, Macron juga mengumumkan 428 kandidat untuk pemilu parlemen Prancis yang akan digelar pada bulan Juni mendatang.

Diharapkan sejumlah kandidatnya menang dengan angka mayoritas sehingga dapat mendukung segala keputusan sang presiden.

Dikutip dari The Guardian, Jumat (12/5/2017), di antara para kandidat itu Macron menunjuk sejumlah sosok nyentrik. Mereka adalah mantan matador wanita, jenius matematika, hingga hakim anti-korupsi yang terkenal di Prancis.

Marie Sara, eks matador, diharapkan akan duduk di kursi parlemen, mewaili daerah Gard, selatan Prancis. Ia diharapkan mampu membendung suara Front National, partai sayap kanan anti-imigran.

Sementara itu itu, Cedric Villani yang pernah menang medali Fields -- setara dengan Nobel matematika-- akan membantu Macron memperkuat suara di distrik sub-urban.

Sang jenius matematika ini terkenal dengan penampilannya yang dandy, rambut yang panjang serta gemar mengoleksi dasi kupu-kupu.

Kandidat yang nyentrik lainnya adalah Eric Halphen. Ia dikenal sebagai hakim anti-korupsi. Sosok yang terkenal lainnya adalah Marion Buchet, pilot angkatan udara Prancis yang pernah bertugas di Suriah.

Namun, perlu diakui, sebagai pemenang independen, Macron harus terengah-engah mencari para pendukung yang bisa duduk di partai barunya.

Partai itu mengaku masih butuh 148 kandidat lagi. Meski demikian mereka yakin dapat menemukan mereka sebelum tengat waktu Rabu mendatang.

"Sudah ada 19.000 orang melamar sebagai kandidat parlemen dalam empat bulan belakangan, itu belum termasuk ribuan lainnya yang melamar dalam beberapa hari belakangan," kata Richard Ferrand, sekertaris jenderal La REM.

"Semenjak Macron menang, mereka telah mewawancarai 1,700 pendaftar sebelum akhirnya terpilih," lanjutnya lagi.

Ferrand mengatakan ada lima kriteria bagi mereka yang ingin duduk di kursi parlemen di bawah partai LA REM. Yaitu: mendukung pembaharuan, kesetaraan jender, kejujuran, pluralisme dan pengetahuan politik untuk mendukung program Macron.

Kandidat parlemen La REM harus memiliki catatan polisi yang bersih dan tidak memiliki posisi politik lainnya.

Sampai saat ini, anggota parlemen di Prancis memiliki pekerjaan di luar aktivitas politiknya. Sehingga ada anggota parlemen menjadi wali kota, anggota dewan daerah dan anggota majelis nasional secara bersamaan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya