Liputan6.com, Jakarta - Beberapa bulan lalu Samsung telah memberikan konfirmasi untuk merilis Galaxy Note 7 rekondisi dalam waktu dekat di sejumlah pasar. Sayangnya, belum diketahui negara mana saja yang bakal kebagian phablet yang diluncurkan Agustus 2016 itu.
Mengutip laman Ubergizmo, Jumat (12/5/2017), menurut sebuah laporan, Galaxy Note 7 rekondisi bakal dirilis di sejumlah negara sekitar akhir bulan ini.
Samsung juga dilaporkan akan menerapkan sertifikasi keamanan bagi perangkat Galaxy Note 7 rekondisi untuk memastikan perangkat ini aman, tak lagi ada ledakan seperti sebelumnya.
Baca Juga
Advertisement
Permohonan sertifikasi keamanan itu diajukan ke Korea's National Radio Research Agency (Badan Riset Radio Nasional Korea). Bukan hanya itu, menurut laporan, Galaxy Note 7 rekondisi juga telah mendapatkan sertifikat serupa dari US Federal Communications Commission (Komisi Komunikasi Federal AS).
Lantaran proses mendapatkan persetujuan sertifikat keamanan biasanya memakan waktu satu bulan, kemungkinan Galaxy Note 7 rekondisi akan dipasarkan akhir bulan ini atau setidaknya Juni.
Galaxy Note 7 rekondisi ini kabarnya memiliki kapasitas baterai lebih kecil dibandingkan Galaxy Note 7, kemungkinan 3.200mAh. Selain itu, Galaxy Note 7 rekondisi sudah menjalankan Android 7.0 Nougat.
Belum diketahui, berapa banderol harga yang ditetapkan Samsung pada Galaxy Note 7 rekondisi. Namun menurut laporan lainnya, saat dirilis di negara asalnya akhir bulan ini, Galaxy Note 7 akan dijual 50 persen lebih murah dibanding harga asli Galaxy Note 7 dulu.
Samsung belum memberikan konfirmasi terkait harga. Sekadar diketahui, saat itu Galaxy Note 7 dijual di Indonesia secara pre-order dengan harga Rp 10,7 jutaan.
(Tin/Why)