Liputan6.com, Roma - Sirkuit Jerez telah meninggalkan luka buat Valentino Rossi. Berada di posisi kesepuluh pada balapan seri keempat MotoGP 2017 tentu bukan hal yang diinginkan oleh The Doctor maupun tim Yamaha.
Rossi maupun tim Yamaha mungkin tidak akan mudah menghilangkan perasaan buruk tersebut. Pasalnya, pada pengujian ban Michelin pada awal pekan ini, juara dunia tujuh kali di MotoGP kembali kepayahan dengan berada di urutan ke-21.
Baca Juga
Advertisement
Kendati demikian, Rossi masih memimpin klasemen sementara MotoGP dengan unggul dua angka dari rekan setimnya Maverick Vinales. Tapi, masalah ban akan tetap krusial bagi Rossi dan juga Maverick Vinales, rekannya di tim Yamaha.
Maka itu, satu hal yang perlu dilakukan pada balapan seri berikutnya adalah memahami settingan ban depan yang akan digunakan Rossi. Seri kelima MotoGP 2017 sendiri akan digelar di Le Mans, Prancis, 21 Mei mendatang.
Masalah ban memang akan menjadi faktor kunci keberhasilan Rossi pada balapan seri kelima yang berlangsung di Sirkuit Le Mans, Prancis, pada 21 Mei mendatang. Itu sebagaimana diungkapkan Guido Meda, jurnalias MotoGP senior Italia.
"Yamaha mencoba untuk memperbaiki beberapa kelemahan yang terjadi pada tahun lalu. Akibatnya, mereka telah menemukan kekuatan yang berlawanan, seperti yang ditunjukkan pada tiga balapan pertama," ujar Meda seperti dikutip dari Tuttomotori, Kamis (11/5/2017).
Trek Favorit Yamaha
Satu pekan lebih, seluruh pembalap bakal kembali bersaing di lintasan balap. Meda juga memperingatkan tim Pabrikan Jepang itu untuk memperhitungkan beberapa aspek yang tepat jika mereka ingin melihat Rossi dan Vinales kembali berada di podium.
"Le Mans bisa jadi trek favorit Yamaha. Situasi ini masih mungkin terjadi apalagi aspal sudah direnovasi, suhunya akan cukup rendah, dan seharusnya tidak ada masalah," ujar Meda.
Namun, jika settingan ban yang digunakan Rossi masih sama, akan sulit bagi Yamaha mendapat hasil terbaik. "Bagi Yamaha, Le Mans bisa jadi jalur bermasalah seperti Jerez jika settingan motor mereka tidak berubah," Meda menutup pernyataannya.
(David Permana)
Advertisement