Penyebab Kematian Anggota Paskhas TNI AU di Malang

Hasil pemeriksaan medis menunjukkan anggota Paskhas TNI AU tewas lantaran mengalami pendarahan hebat yang ditimbulkan luka di leher.

oleh Zainul Arifin diperbarui 12 Mei 2017, 15:47 WIB
Komandan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Marsekal Pertama (Marsma) Julexi Tambayong, Jumat (12/5/2017). (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Malang - Praka Yudha Prihartanto, anggota Batalyon Komando (Yonko) 464 Paskhas TNI AU tewas di dalam kompleks Ksatriyan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh Malang, Jawa Timur. Ditemukan bekas luka sayatan pada leher sisi kiri dan kanan korban.

Komandan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Marsekal Pertama (Marsma) Julexi Tambayong mengatakan, hasil pemeriksaan medis menunjukkan korban tewas lantaran mengalami pendarahan hebat yang ditimbulkan luka di leher.

"Menurut keterangan dokter yang menangani, ada pendarahan luar biasa akibat luka di leher sehingga nyawanya tak bisa diselamatkan," kata Julexi di Malang, Jumat (12/5/2016).

Ia enggan menjelaskan apa penyebab luka di tubuh korban tersebut. Berdasarkan laporan, korban dibawa ke RS Abdulrachman Saleh Malang oleh sedikitnya tiga perwira berpangkat letnan pada Kamis 11 Mei sekitar pukul 11.26. Namun, nyawa korban gagal diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 11.45 WIB.

"Sekarang POM TNI AU sedang menyelidiki untuk memastikan apa penyebab kematian korban," ujar Julexi.

Korban Praka Yudha Prihartanto berusia 29 tahun dan masih lajang. Ia berdinas di Yonko 464 Paskhas TNI AU yang secara organisasi masuk dalam Wing 2 Makasar, Sulawesi Selatan.

Batalyon ini secara struktur organisasi di bawah komando Korps Paskhas dan hanya menempati kompleks Pangkalan Abdulrachman Saleh Malang TNI AU.

"Secara organisasi kami tak punya kewenangan dengan Paskhas. Sepenuhnya nanti ditangani oleh Mabes TNI AU," ucap Julexi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya