Liputan6.com, Jakarta - Majelis Penyelamat PPP mendadak dibentuk. Majelis ini akan menggelar Musyawarah Nasional Ulama yang bertujuan menyatukan kembali kubu Djan Faridz dan Romahurmuziy.
Menanggapi rencana itu, Ketua DPP PPP Romahurmuziy malah mempertanyakan lembaga baru bernama Majelis Penyelamat Partai itu. Ia menilai lembaga ini tidak konstitusional.
Advertisement
"Yang menyelenggarakan siapa? Karena kan lembaga penyelenggara itu sudah dikenal mulai pengurus harian, majelis-majelis yang ada di DPP partai, jadi saya tidak mengenali lembaga lain yang menjadi penyelenggara acara cara yang konstitusional di PPP, kecuali lembaga-lembaga di DPP," kata politikus yang disapa Romy itu di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 12 Mei 2017.
Bila lembaganya tidak jelas, kata Romy, tentu tidak jelas pula siapa yang akan diundang dan yang datang dalam Munas itu. Bagi dia, permasalahan internal PPP sudah selesai melalui Muktamar Islah.
"Kalau saya melihat, ini kan hal yang saya katakan lucu saja. Karena kan kalau dilihat yang melakukan konpers saudara Lulung dan saudara Anwar Sanusi. Dua-duanya calon ketua umum waktu Muktamar Pondok Gede, ngapain bikin acara. Jadi jangan terlalu kelihatanlah, malu-maluin," pungkas Romy.
Sebelumnya, Majelis Penyelamat Partai dibuat untuk menyelamatkan partai yang dianggap sudah tiga tahun tak kunjung rujuk. Pada prinsipnya, bagaimana agar kubu Romy dan Djan dapat bersatu karena Muktamar Islah sudah tidak bisa menyatukan keduanya.
"Inti dari pertemuan kita hari ini ingin melaksanakan Munas Ulama. Ingin menyelamatkan PPP dari keterpurukan," anggota Majelis Penyelamat Partai Anwar Sanusi.
Menurut dia, PPP tidak akan bisa menang dan mendapatkan kursi di parlemen jika hari ini diadakan pemilu. Sebab, dia yakin PPP tidak akan memenuhi persyaratan parliamentary threshold (PT).
"Kalau PPP hari ini diadakan pemilihan (pemilu), PPP tidak akan masuk PT-nya. Makanya konflik ini harus diselesaikan," pungkas Anwar.
Rencananya, kata dia, Munas Ulama ini akan digelar di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta pada 23-24 Mei mendatang. Mereka berharap agar Romy dan Djan hadir untuk mempersatukan PPP.