Liputan6.com, Jakarta - Seorang penulis ternama Steve Siebold, menyatakan hampir semua orang memiliki apa yang diperlukan untuk menjadi jutawan.
"Seperti kebanyakan hal dalam hidup, menjadi lebih baik dalam menghasilkan uang tidak berbeda dari menjadi baik dalam hal lain, seperti ingin menjadi pemain golf handal, terobsesi ingin menguruskan badan atau ingin menguasai dua bahasa," demikian yang ditulisnya dalam buku "How Rich People Think."
Seperti kebanyakan hal dalam hidup, kesuksesan tidak begitu saja muncul. Jika Anda ingin menjadi jutawan, kemungkinan besar, Anda harus melakukan beberapa perubahan dan pengorbanan gaya hidup.
Baca Juga
Advertisement
Berikut ini 11 hal yang perlu dikesampingkan jika ingin menjadi seorang jutawan, seperti dilansir laman CNBC, Sabtu (13/5/2017):
1. Sedikit berpikir
Tujuan utama banyak orang dengan uang adalah pensiun pada usia 65 dan berharap memiliki cukup uang untuk bertahan sampai mereka mati," tulis Siebold. "Jutawan kelas dunia, meski seringkali tidak lebih ambisius, mengarahkan pandangan mereka untuk mempengaruhi dunia dengan kekayaan mereka."
Jangan takut untuk berpikir besar. Pada akhirnya, rata-rata orang memiliki "semua yang mereka butuhkan untuk menghasilkan lebih banyak uang daripada yang bisa mereka belanjakan." Mulailah berpikir, seperti orang kaya, "Jika bukan Anda, lalu siapa?"
2. Boros
Kebanyakan orang kaya menghargai pentingnya menabung dan berinvestasi, mereka juga menyadari kunci untuk menjadi benar-benar kaya adalah berfokus pada penghasilan.
"Orang kaya begitu fokus pada gaya hidup hemat meski mereka harus kehilangan peluang besar," tulis Siebold.
"Bahkan di tengah krisis keuangan, orang-orang kaya menolak pemikiran yang suram di masa depan. Mereka adalah penguasa yang memusatkan energi mental mereka di tempat yang dimilikinya: yakni dengan memiliki banyak uang."
Langkah sederhana untuk menjadi kaya adalah dari pemikiran Anda sendiri untuk menjadi jutawan.
Gaji Tetap
3. Gaji tetap
Rata-rata orang bekerja mau saja dibayar dengan gaji yang sama selama bertahun-tahun, tidak masalah gaji tidak pernah naik yang penting mereka bisa bekerja. Sementara itu, orang kaya memilih untuk mendapatkan bayaran berdasarkan hasil kebanyakan memilih untuk menjadi wiraswasta juga.
"Bukannya tidak ada jutawan kelas dunia yang melakukan tenggat waktu untuk gaji dan bayarannya, tapi cara ini merupakan jalan paling lambat menuju kemakmuran. "Orang-orang hebat tahu wiraswasta adalah jalan tercepat menuju kekayaan," tulis Siebold.
4. Tenggat waktu fleksibel
Uang tidak muncul begitu saja. Jika ingin membangun kekayaan, Anda harus memiliki tujuan yang jelas, buatlah rencana yang spesifik dan berikan batas waktu sampai kapan kira-kira Anda bisa meraih tujuan itu.
"Rata-rata orang setengah hati menginginkan banyak hal," tulis Siebold. Di sisi lain, orang kaya dengan sepenuh hati fokus pada satu tujuan utama pada satu waktu dan menetapkan batas waktu untuk mencapai tujuannya. Begitulah yang biasanya dipikirkan jutawan.
5. Membeli barang yang tidak mampu Anda beli
"Biasanya masyarakat kelas menengah terkenal karena hidup di luar kemampuan mereka," tulis Siebold. "Mereka tidak menghabiskan uang, tapi mereka mendapatkan begitu sedikit sehingga mereka harus menghabiskan semuanya untuk menjalani kehidupan yang layak."
Daripada menghabiskan semua uang yang mereka punya, orang kaya memiliki banyak aliran pendapatan dan membayar diri mereka terlebih dahulu.
"Alih-alih berfokus pada pengeluaran dan penghematan, fokuskan pada bagaimana menghasilkan uang lebih banyak, berinvestasi, dan menghabiskan sisa uang dengan cara apa pun yang Anda inginkan," kata Siebold.
Advertisement
Hiburan
6. Hiburan
Orang kaya "lebih suka dididik daripada dihibur," tulis Siebold.
Mereka begitu menghargai pendidikan yang pernah ditempuh-nya, coba masuklah ke rumah orang kaya dan salah satu hal pertama yang Anda lihat adalah perpustakaan atau buku-buku yang telah mereka gunakan untuk mendidik diri mereka sendiri. "Sementara kebanyakan masyarakat kelas menengah lebih menyukai bacaan novel, tabloid, dan majalah hiburan," tambah dia.
7. Hubungan tidak sehat
Teman Anda adalah cerminan dari diri Anda sendiri. Sebenarnya, siapa yang Anda pilih untuk mengelilingi diri Anda, ungkapan seperti berteman dengan penjual parfum maka Anda juga akan ketularan wanginya dan berteman dengan preman Anda pun bisa jadi preman.
"Orang-orang sukses pada umumnya setuju bahwa kesadaran menular, dan terpapar pada orang-orang yang lebih sukses memiliki potensi untuk memperluas pemikiran Anda dan melontarkan penghasilan Anda," tulis Siebold. "Kita bisa menjadi seperti orang yang kita asosiasikan, dan karena itulah jika ingin menjadi jutawan berpikir dan bertemanlah dengan jutawan."
8. Nostalgia
Rata-rata orang menengah cenderung merindukan hari tua yang baik, kata Siebold. Sementara itu, orang kaya sibuk memimpikan masa depan dan optimis akan apa yang akan terjadi.
"Orang yang percaya hari terbaik mereka berada di belakang mereka jarang menjadi kaya,
dan sering berjuang dengan ketidakbahagiaan serta depresi," tulisnya. "Jutawan menjadi kaya karena mereka berani bertaruh pada diri mereka sendiri dan memproyeksikan impian, cita-cita dan gagasan mereka ke masa depan yang sebenarnya belum diketahui."
Takut
9. Merasa nyaman
Rata-rata orang ingin merasa nyaman. Orang kaya, di sisi lain, dirangsang oleh ketidakpastian.
"Kenyamanan fisik, psikologis dan emosional adalah tujuan utama pola pikir masyarakat kelas menengah," tulis Siebold.
"Pemikir kelas dunia belajar sejak awal bahwa menjadi jutawan tidaklah mudah dan kebutuhan akan kenyamanan bisa sangat menghancurkan. Mereka belajar merasa nyaman saat beroperasi dalam keadaan ketidakpastian yang sedang berlangsung."
10. Takut
"Orang-orang hebat beroperasi pada tingkat kesadaran di mana rasa takut tidak ada," tulis Siebold. "Pada tingkat pemikiran ini, sepertinya ada sesuatu yang mungkin. Setiap mimpi yang tampaknya gila pada orang-orang terlihat sangat bisa dilakukan."
Untuk beroperasi pada tingkat ini, Anda harus rela meninggalkan zona nyaman Anda, itulah yang dilakukan orang terkaya.
11. Harapan rendah
Sementara warga kelas menengah menetapkan ekspektasi keuangan mereka secara rendah sehingga ini yang menyebabkan mereka tidak pernah kecewa, orang kaya menetapkan ekspektasi mereka sangat tinggi dan menghadapi tantangan apapun.
Siebold menulis, tidak ada yang akan pernah membuatnya kaya dan menjalani mimpinya tanpa harapan yang besar. Pepatah mengatakan, Anda mendapatkan apa yang Anda harapkan, namun banyak orang memutuskan untuk membatasi kehidupan mereka ke kelas biasa-biasa saja dalam upaya untuk melindungi diri mereka dari kegagalan.
Begitu mereka menetapkan tujuan yang ambisius, mereka segera mulai mencari cara untuk mengatasinya, Siebold berkata: "Seorang pemenang tidak menunggu untuk membuat hal-hal terjadi, mereka justru membuat sesuatu terjadi."
Advertisement