Liputan6.com, Jakarta - Maraknya smartphone yang beredar di pasaran ternyata berimbas kepada pertumbuhan aplikasi mobile, tak terkecuali di Indonesia.
Lewat laporan lembaga analisis App Annie, kematangan dan pertumbuhan pasar aplikasi mobile nyatanya terus berlanjut.
Terbukti, di kuartal pertama 2017, pengguna aplikasi sudah menghabiskan waktu hampir 1,7 miliar jam. Angka tersebut diambil dari rata-rata pengguna secara global.
Baca Juga
Advertisement
Dalam laporannya, App Annie menyebutkan bahwa rata-rata ada 30 aplikasi yang digunakan setiap bulannya, dan 10 aplikasi digunakan setiap hari.
"Penduduk Indonesia rata-rata menggunakan 40 aplikasi per bulan, dan hampir sekitar 78 aplikasi diunduh ke dalam ponsel. Dari angka tersebut, rata-rata 11 aplikasi digunakan setiap harinya. Sedikit lebih tinggi dari rata-rata global," ungkap Danielle Levitas, SVP Research and Marcom App Annie, dalam keterangan resmi yang Tekno Liputan6.com terima, Selasa (16/5/2017).
Levitas mengatakan, aplikasi kencan dan produktivitas memiliki rata-rata penggunaan tertinggi per hari, yakni empat menit. Sementara aplikasi keuangan dan produktivitas digunakan kurang dari satu menit per sesi.
Dari rata-rata waktu yang dihabiskan per bulan di kuartal pertama, tumbuh 7,5 persen antara 2015 dan 2016. Sedangkan pada rentang waktu 2016 hingga 2017, ada pertumbuhan 10 persen dengan rata-rata 221 menit dihabiskan untuk aplikasi.
Uniknya, waktu yang dihabiskan untuk bermain gim terus meningkat tiap tahunnya, khususnya di Korea Selatan dan Jepang. Masih unggul, pengguna di kedua negara menghabiskan 25 persen waktu mereka (60 menit per hari) untuk bermain gim.
Karena itu, tak heran bilamana total pemasukan Google Play Store terbesar datang dari gim, yakni 75 persen.
Dengan tingginya jumlah waktu yang dihabiskan gamer untuk bermain gim, dapat menjadi bukti aplikasi gim mobile akan menjadi lahan basah tak terbatas bagi para pengembang, studio, dan penerbit gim di seluruh dunia.
(Ysl/Isk)