Dievakuasi Pakai Mobil Bandara, Fahri Hamzah Tinggalkan Manado

Tekanan demonstran yang menduduki kantor Gubernur Sulawesi Utara membuat Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, lebih cepat mengakhiri agendanya.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 13 Mei 2017, 19:41 WIB
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah berhasil menembus Bandara Sam Ratulangi untuk kembali ke Jakarta. (Protokoler Pemprov Sulut)

Liputan6.com, Manado - Tekanan demonstran yang menduduki kantor Gubernur Sulawesi Utara, Sabtu (13/05/2017) sore, akhirnya membuat Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah harus lebih cepat mengakhiri agendanya. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini harus dievakuasi meninggalkan gedung tersebut.

Pukul 16.20 Wita, Fahri Hamzah dievakuasi melalui pintu belakang Kantor Gubernur Sulut. Fahri dievakuasi dengan mobil polisi dan langsung melaju ke Bandar Udara Sam Ratulangi Manado.

Tak ada yang tahu persis bagaimana Fahri kemudian bisa lolos dari kepungan massa yang juga sudah menunggu di Bandar Udara Sam Ratulangi. Hanya saja, foto-foto dari bagian protokoler Pemprov Sulut, menunjukkan Fahri berhasil tiba Bandara Sam Ratulangi Manado.

Fahri Hamzah diduga berbelok ke arah Pangkalan Udara Angkatan Laut (Lanudal), yang berjarak beberapa ratus meter dari Bandara Sam Ratulangi Manado.

Fahri menumpang mobil Apron Movement Control (AMC) milik PT Angkasa Pura berwarna kuning. Dikawal salah satu personel TNI dan protokoler Pemprov Sulut, Fahri bergerak menuju Bandara Sam Ratulangi.

"Akhirnya bisa lolos naik ke pesawat untuk penerbangan ke Jakarta sekitar pukul 17.00 Wita," ujar sumber Liputan6.com di Bandara Sam Ratulangi Manado.

Staf Humas Angkasa Pura Manado, Harold Lontoh, membenarkan kepulangan Fahri. "Sudah pulang sekitar pukul 17.00 Wita sore tadi," ujar Harold.

Sebelumnya, massa yang terdiri dari LSM dan Ormas Adat mengadang kedatangan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah di Bandara Sam Ratulangi Manado, Sabtu (13/05/2017) siang.
Massa telah berdatangan sejak pukul 08.00 Wita.

Mereka mengenakan atribut serba hitam dan memadati pintu keluar bandara. Pasukan adat Kabasaran lengkap dengan klewang terhunus juga ikut menolak kedatangan Fahri.

Gubernur Sulut, Olly Dondokambey, mencoba menjelaskan soal kedatangan Fahri. Namun, massa tidak puas.

Selama sekitar 5 jam berada di Manado, Fahri Hamzah dan rombongan tak bisa diwawancarai. Tekanan ribuan massa, membuat wakil rakyat ini pun harus sembunyi-sembunyi menjalankan agendanya, sejak kedatangan hingga meninggalkan Manado.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya