Liputan6.com, Jakarta Mie University of Japan berencana membuka pusat penelitian ninja. Pusat studi ninja dianggap penting, mengingat literasi soal ninja di Jepang sangat terbatas.
Melansir Japan Today, generasi milineal di Jepang bahkan menganggap ninja hanya sebagai cerita fiksi masa lampau. Padahal ninja pernah menjadi bagian dari sejarah penting Negeri Sakura itu.
Selain itu, tujuan utama didirikan pusat penelitian ninja ialah untuk mengajarkan cara-cara hidup para ninja untuk masyarakat modern.
Otoritas Jepang dikabarkan juga telah menyetujui rencana pembukaan pusat studi itu. Mengingat Jepang sedang gencar mempromosikan pariwisata jelang pesta Olimpiade 2020 mendatang.
Seorang Profesor di Mie University, Yuji Yamada mengatakan, pihaknya telah memetakan wilayah-wilayah yang dianggap sebagai rumah para master ninja. Ia akan mengompilasi bukti-bukti ninja dan menjadikannya database.
"Kami akan melakukan penelitian tentang dokumen kuno. Berkolaborasi dengan peneliti sains untuk dapat menerapkan pola hidup ninja ke masyarakat modern," ujarnya.
"Misalnya, misteri mengapa ninja membakar dupa sebelum pergi keluar untuk menghindari hal jahat."
Ternyata, wewangian dupa mampu meningkat konsentrasi ninja sehingga terhindar dari cidera. "Wewangian semcam itu mungkin berguna untuk sekarang ini," Yamada menambahkan.
Pusat studi ninja berlokasi di Iga, 350 kilometer dari pusat kota Jepang, Tokyo. Kota ini dulunya disemlimuti gunung yang menjadi rumah para ninja. Yamada mengatakan, pusat studi itu akan dibuka pada Juli tahun ini.
(war)
Advertisement
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6