100 Komunitas Pecinta Burung Ikut Ramaikan Hari Jadi Surabaya

Para pecinta burung puter ikut memeriahkan Kontes Suara Alam Burung Puter Wali Kota Cup I Surabaya 2017.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 14 Mei 2017, 15:00 WIB
Para pecinta burung puter ikut memeriahkan Kontes Suara Alam Burung Puter Wali Kota Cup I Surabaya 2017.

Liputan6.com, Surabaya Seratus komunitas pecinta burung puter dari berbagai kota di Indonesia, berkumpul di Taman Flora, Bratang, Surabaya, Sabtu (13/5/2017). Mereka hadir untuk ikut memeriahkan Kontes Suara Alam Burung Puter Wali Kota Cup I Surabaya 2017. Agenda ini dibuka oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

Turut hadir, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya, Justamadji dan juga komunitas pecinta burung puter. Wali Kota Tri Rismaharini mengatakan, meski merupakan kontes perlombaan, tetapi agenda ini bukan hanya untuk kalah dan menang. Tetapi, selain tujuan burungnya menjadi pemenang, ada tujuan lebih dibanding itu. “Targetnya bukan hanya untuk menang, tetapi juga ajang silaturahmi. Karenanya, saya ucapkan selamat bertanding dan mari pererat silaturahmi,” tutur wali kota ketika membuka kontes burung puter, Sabtu (13/5/2017).

Wali kota berharap ke depannya, para pecinta burung tidak hanya sebatas memelihara. Tapi juga bisa mengembangbiakkan dengan cara yang benar. Dia mencontohkan di beberapa negara di luar negeri telah mampu mengembangbiakkan varietas burung dengan keilmuan. Karenanya, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini berharap dinas terkait bersama komunitas, bisa bersinergi dengan perguruan tinggi untuk mengembangbiakkan burung ini.

“Bisa kerja sama dengan perguruan tinggi untuk menghasilkan varietas yang baik sehingga lebih punya potensi ke depannya. Kita jangan alergi dengan science. Dengan disertai ilmu, anak-anak muda bisa tertarik untuk ikut mengembangbiakkan burung ini,” kata wali kota. Seusai membuka acara, wali kota bersama komunitas lantas melihat burung-burung puter yang akan bertanding. Namun, burung-burung tersebut ternyata malu untuk mengekspresikan suaranya. Setelah beberapa menit, wali kota akhirnya menunjuk sangkar nomor 17 yang berani bersuara.

 “Lha iki muni iki (nah yang ini burung nya bunyi),” ujarnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya, Justamadji mengatakan, kontes suara burung puter Wali Kota Surabaya Cup ini digelar untuk ikut memeriahkan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-724. Kontes ini merupakan yang pertama kali digelar. Namun, antusiasme para pecinta burung puter untuk ikut serta di acara ini, ternyata luar biasa tinggi. 

“Pesertanya ada dari Jakarta, Yogyakarta, kota-kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur,” kata Joestamadji di sela pembukaan Kontes Suara Alam Burung Puter Wali Kota Cup I Surabaya 2017 tersebut. Selama ini, sambung Justamadji, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian telah membina kurang lebih 30 komunitas, baik komunitas binatang maupun tanaman.

Setiap pekan, komunitas tersebut bertemu untuk menyampaikan paparan dan juga progres komunitasnya. “Mereka sampaikan secara makro perkembangan komunitasnya, termasuk potensi bisnisnya,” ucapnya.

Ke depan, Justamadji berencana lebih sering menggelar acara seperti ini untuk mengakomodir permintaan dari komunitas. Tidak hanya ditempatkan di Taman Flora, tetapi juga bisa di hutan kota yang dimiliki Pemkot Surabaya seperti di Pakal maupun di Balas Klumprik.  

Ketua Panitia Kontes Burung Puter Wali Kota Surabaya Cup I 2017, Agus Waluyo menambahkan, pihaknya memanfaatkan media sosial untuk mengajak komunitas dari berbagai kota berpartisipasi di acara ini. Untuk kontes ini, pihaknya mendatangkan juri senior dari Yogyakarta. Adapun yang menjadi penilaian utama adalah suara burungnya. Burung-burung puter yang bertanding, dibagi dalam tiga kelas. Yakni kelas pemula, madya dan utama. 

“Selain suara, penampilan burung juga dinilai,” ujarnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya