Liputan6.com, Bandung - Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Kadarsah Suryadi menilai sosok almarhum Suryo Utomo (30) memiliki pribadi yang baik dan dicintai oleh mahasiswanya di jurusan Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) ITB.
"Dosen yang baik, rajin, amal baiknya sangat baik, sangat dicintai mahasiswanya, dan menjalankan tugas dengan disiplin," ujar Kadarsah di Masjid Salman ITB, Minggu malam, 14 Mei 2017.
Kadarsah mengatakan, Suryo memiliki tanggung jawab tinggi saat menjabat sebagai salah satu pengajar di ITB. Atas meninggalnya Suryo, ITB menyatakan belasungkawa. ITB pun rela ditinggalkan salah satu putra terbaik yang dimilikinya.
"Amal baktinya besar untuk ITB. Dia salah satu putra terbaik ITB," katanya.
Ia mengucapkan belasungkawa dan meminta agar keluarga yang ditinggalkan tetap tegar dan tabah melepas kepergian Suryo.
"Allah sangat mencintainya sehingga mendahului kita. Kita doakan almarhum husnul khotimah. Semoga semua keluarganya diberikan ketabahan, kesabaran, menjalani ujian ini," kata dia.
Baca Juga
Advertisement
Sebelumnya, Suryo dikabarkan menghilang pada Rabu, 10 Mei 2017, usai mengantarkan ibunya ke Terminal Leuwi Panjang. Pihak keluarga kemudian segera melapor kasus ini ke Polrestabes Bandung.
Polisi yang mendapatkan laporan langsung bergegas mencari korban. Polisi akhirnya melalui Polsek Cianjur mendeteksi keberadaan mobil yang digunakan Suryo tengah terparkir di kawasan Ciranjang dalam kondisi kosong.
Beberapa hari kemudian, polisi menemukan sesosok jasad mengambang di Waduk Cirata, Ciranjang, Kabupaten Cianjur. Setelah divisum, jasad tersebut terkonfirmasi sebagai Suryo Utomo.
Jenazah Suryo kemudian dibawa ke Bandung untuk disemayamkan dan disalatkan di Masjid Salman ITB sekitar pukul 21.00 WIB, malam tadi. Setelah itu, almarhum dikebumikan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Cikutra, Kota Bandung.