Liputan6.com, Jakarta Pondok pesantren dikenal sebagai salah satu lembaga pendidikan yang sudah cukup lama menjadi bagian sejarah Indonesia. Lembaga pendidikan yang umumnya berbasis keagamaan ini diharapkan terus eksis dalam dinamika pembangunan nasional. Salah satunya dengan membekali keterampilan kepada alumninya.
"Pesantren juga mulai memoles alumni-alumninya ini dengan seperangkat keterampilan. Jadi komplet. Jadi kalau di dunia kerja itu ada soft skill dan hard skill," kata Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) M. Hanif Dhakiri saat memberikan sambutannya di Pondok Pesantren An-Nur Bekasi Utara, Kota Bekasi pada hari Minggu (14/5) kemarin.
Advertisement
Menurutnya, manusia kompetitif saat ini harus memiliki 2 hal utama. Yakni soft skill yang meliputi karakter, budi pekerti, etos kerja dan sebagainya. Serta hard skill yang mencakup keterampilan dan sertifikasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
"Tetapi kuncinya tetep di karakter," tegas Menaker.
Karakter kuat yang menurut Menaker menjadi ciri khas dari lulusan pesantren, pembentukannya membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Berbeda dengan keterampilan yang bisa dicapai dalam waktu yang relatif lebih sebentar.
"Nah itulah kenapa pesantren harus terus kita ramaikan," ujar Menaker.
Keterampilan, sertifikasi kompetensi, dan karakter memanglah sama-sama penting sebagai bekal menuju manusia yang berdaya saing. Untuk itu, pesantren diharapkan terus menjadi bagian penting dalam mewujudkan Indonesia yang maju dan unggul.
"Sehingga generasi-generasi bangsa Indonesia, kedepan ini adalah generasi-generasi yang memiliki karakter yang kuat, akhlak yang kuat, budi pekerti yang kuat," paparnya.
(*)