6 Cara Aman Bertransaksi Perbankan Secara Online

Berikut ini tips aman bertransaksi dengan kartu kredit dan kartu debit, apa saja?

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 16 Mei 2017, 07:00 WIB
Meski bisa, jangan pernah bayar tagihan ini menggunakan kartu kredit.

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini diberitakan sejumlah nasabah bank nasional kehilangan dana di dalam rekeningnya secara otomatis. Tanpa mereka ketahui, uang mereka di dalam rekening bank tersebut berkurang tanpa terjadi transaksi. Penyebabnya diduga karena sistem transaksi online yang sedang mengalami masalah.

Nasabah yang mengalami kerugian langsung melapor kepada bank dan Otoritas Jasa Keuangan. Meski bank menjamin nasabah tidak akan dirugikan dari kasus kesalahan teknolog ini, namun bank, nasabah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih menyelesaikan kasus ini secara tuntas.

Ini hanya satu contoh kasus kerugian nasabah perbankan dalam bertransaksi secara online. Masih banyak kasus lain yang sering menimpa nasabah. Seperti penipuan bermodus penggantian PIN hingga pencurian PIN kartu kredit atau kartu debit saat bertransaksi di toko/merchant.

Dengan banyaknya kasus kerugian nasabah yang terjadi saat ini, nasabah perbankan perlu lebih waspada dengan berbagai kerugian yang menimpa nasabah lainnya. Jangan-jangan, jika kita tidak peduli dengan keamanan transaksi, suatu saat kerugian itu menimpa diri kita sendiri.

Berikut ini tips aman bertransaksi dengan kartu kredit dan kartu debit, hasil riset Halomoney.co.id:

1. Jaga kerahasiaan PIN, username, dan password

Pemilik kartu kredit dan kartu debit selalu merahasiakan PIN, username, dan password. Tidak perlu ada orang lain yang mengetahui tiga kode rahasia itu kecuali diri Anda sendiri. Hindari PIN yang mudah ditebak dan ganti PIN tersebut secara berkala.

2. Daftarkan nomor HP terkini untuk mendapatkan notifikasi transaksi

Anda perlu mendaftarkan nomor handphone (HP) terbaru yang aktif kepada bank agar Anda mendapatkan notifikasi transaksi melalui SMS atau email. Notifikasi ini sangat penting untuk mengetahui telah terjadi transaksi atas rekening Anda.

3. Waspada penipuan dengan modus kenaikan limit, hadiah, dan diskon

Saat ini, menurut Bank Indonesia, penipuan terhadap nasabah perbankan sering terjadi karena modus kenaikan limit kartu kredit, pemberian hadiah atau mendapatkan diskon tertentu.

Jangan mudah percaya jika Anda diberitahukan mendapatkan “kabar gembira” tersebut. Katakan jika Anda akan mengecek ke bank dan minta identitas mereka.


Jaringan aman

4. Gunakan perangkat di jaringan yang aman

Pencurian data nasabah sering terjadi dari koneksi internet gratis atau WIFI yang tidak dikenal. Gunakanlah jaringan internet gratis dari lembaga atau institusi yang jelas mengumumkan fasilitas internet gratis. Seperti institusi bandara, sekolah, atau stasiun kereta.

Perhatikan nama jaringan yang resmi, sesuai dengan pemberitahuan terbuka. Kadang para pencuri data menyediakan nama jaringan yang mirip dengan jaringan resmi. Sebab itu kenali dulu nama jaringan yang akan masuki.  

5. Waspada terhadap aplikasi yang berisikan virus atau malware berbahaya

Salah satu cirinya ialah mengajak Anda untuk mendownload layanan secara tiba-tiba. Aplikasi tersebut antara lain berbentuk games, promosi, hingga layanan antivirus yang tidak Anda butuhkan. Sebaiknya Anda menolak dan tidak men-download aplikasi tersebut.

Baca juga: Mau Belanja Persiapan Puasa? Gunakan Promo 7 Kartu Kredit Ini

6. Jangan bertransaksi perbankan menggunakan jaringan publik

Sebaiknya Anda tidak melakukan transaksi perbankan melalui jaringan WIFI gratis di restoran atau area publik lainnya. Gunakan koneksi internet pribadi dari ponsel pribadi jika Anda ingin bertransaksi online seperti transfer dana, mengecek rekening, hingga membeli barang di toko online.

Ini hanya sebagian kecil cara aman bertransaksi kartu kredit dan debit. Modus penipuan selalu berkembang. Sebab itu kehati-hatian Anda sangat dibutuhkan setiap saat Anda memakai internet dan melakukan aktivitas perbankan secara online.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya