Teror Ransomware WannaCry Serang Bank Besar di Dunia

Virus siber Ransomware WannaCry melumpuhkan sistem komputer di banyak negara di dunia.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 15 Mei 2017, 19:49 WIB
Ilustrasi Ransomware WannaCrypt atau Wannacry (AFP PHOTO / Daniel LEAL-OLIVAS)

Liputan6.com, New York - Virus siber Ransomware WannaCry melumpuhkan sistem komputer di banyak negara di dunia. Bank-bank besar cemas dan bersiaga diserang virus Ransomware ini.

Di Indonesia, sejumlah bank BUMN seperti BNI, Mandiri dan BTN sudah menyiapkan langkah-langkah teknis dan non teknis untuk mengamankan data nasabah juga saldo mereka.

Hal ini juga dilakukan oleh bank di sejumlah negara besar di dunia. Rusia, juga tak luput dari serangan teror siber ini. Ransomware  WannaCry menyerang sistem kereta dan bank di negara beribukota Moskow ini.

Melansir RT news, beberapa bank di Rusia terserang virus berjenis malware ini. Tapi, FinCert melaporkan bahwa jaringan komputer bank-bank tersebut tidak sampai ditembus. FinCert adalah pusat pemantau keamanan siber yang dioperasikan oleh Bank Sentral Rusia.

Sberbank, bank terbesar di Rusia menyatakan bahwa sempat ada upaya virus tersebut masuk ke sistem jaringan bank mereka. Namun, upaya tersebut tak berhasil.

"Sistem keamanan siber sudah mengetahui upaya untuk menyerang infrastruktur bank. Jaringan bank sudah terlindungi dari serangan seperti itu. Tidak ada infeksi virus tersebut," ujarnya.

Selain itu, bank-bank di Spanyol juga dikabarkan terserang Ransomware WannaCry.

Kemudian, India juga berjaga-jaga atas serangan virus siber ini. Bank di India dikabarkan sangat riskan kena bobol peretas virus ini. Indiatimes menyebutkan, 70 persen ATM di India sangat riskan terinfeksi virus Ransomware WannaCry.

India adalah salah satu dari 99 negara yang paling terdampak. 102 sistem komputer di kantor polisi Andhra Pradesh diretas Sabtu akhir pekan kemarin. Malware itu dilaporkan juga menghentikan produksi di pabrik otomotif Nissan-Renault di pinggiran Chennai.

Bank-bank India pun khawatir mereka akan menjadi korban. Pasalnya, 70 persen ATM di India masih menggunakan sistem Windows XP yang lama yang notabene adalah jaringan yang lemah dan mudah ditembus.

Namun pada Sabtu kemarin, Microsoft menegaskan bahwa mereka sudah mengeluarkan update untuk sistem yang lama.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya