Waspada Penyelundupan Narkoba ke Kepri Saat Mudik

Langkah ini perlu dilakukan karena sindikat internasional kerap manfaatkan momen tertentu seperti Lebaran untuk selundupkan narkoba.

oleh Aldiansyah Mochammad Fachrurrozy diperbarui 16 Mei 2017, 07:00 WIB
Ilustrasi Narkoba

Liputan6.com, Gorontalo - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kepulauan Riau, Nixon Manurung, mengatakan akan meningkatkan pengawasan di seluruh wilayah demi mengantisipasi upaya penyelundupan narkoba saat musim mudik Lebaran. Terutama para TKI dari Malaysia yang mudik ke atau melalui Kepri.

"Kami akan tingkatkan pengawasan bersama dengan sejumlah instansi terkait. Terlebih mendekati Lebaran nanti saat banyak arus mudik termasuk dari Malaysia," kata Nixon di Batam, Kepri, Senin (15/5/2017) seperti diwartakan Antara.

Kata dia, banyaknya TKI yang mudik untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri di Indonesia rentan dimanfaatkan sindikat internasional untuk menyelundupkan narkoba, khususnya jenis sabu. Apalagi Kepri merupakan wilayah yang dekat dengan Malaysia dan selama ini sering dimanfaatkan sebagai jalur transit penyelundupan narkoba.

"Sehingga momen ini harus diwaspadai agar tidak dimanfaatkan untuk menyelundupkan narkoba," kata Nixon.

Nixon mengatakan, wilayah Kabupaten Karimun, Kabupaten Bintan, dan Kota Batam adalah tiga daerah yang dianggap paling rawan penyelundupan di Kepri. Secara geografis tiga wilayah tersebut berbatasan langsung dengan Johor Malaysia dan juga menjadi jalur pengiriman TKI nonprosedural saat berangkat atau kembali.

Kabid Berantas BNN Kepri, Bubung Pramiadi, mengatakan pihaknya telah membentuk tim khusus untuk melakukan pengawasan demi mengantisipasi upaya penyelundupan narkoba di Kepri, terutama menjelang Lebaran.

Tim tersebut terdiri atas perwakilan BNN Kepri, Kepolisian, Bea Cukai, Kantor Imigrasi, Pelabuhan, dan Karantina.

"Kegiatan rutin untuk pengawasan sudah dilakukan. Jadi itu yang akan lebih ditingkatkan khususnya menjelang Lebaran ini," kata dia.

Sejauh ini, kata dia, pengawasan oleh pihak-pihak terkait sudah dilakukan dan berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba di Kepri.

"Terakhir penggagalan penyelundupan 21,5 kilogram sabu asal Malaysia di Kabupaten Karimun oleh tiga orang kurir pada Sabtu kemarin," kata Bubung.


Libatkan Imam Masjid

Ilustrasi Narkoba

Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, mengajak para imam masjid dan tokoh agama untuk mengkampanyekan antinarkoba kepada masyarakat luas.

"Karena masyarakat luas yang terdiri dari berbagai elemen dan kelompok ini jelas menjadi pasar yang disasar sindikat narkoba," ujar Kepala BNNK Bone Bolango, Abdul Haris Pakaya.

Menurut dia, sesungguhnya masyarakat memiliki kemampuan dan potensi untuk melindungi diri, serta melakukan upaya pencegahan masuknya narkoba ke dalam komunitas.

Namun, masyarakat harus fokus dengan target dan diperlukan pembentukan jejaring berbasis kemasyarakatan yang mampu menangkal segala bentuk penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

"Salah satu jejaring berbasis kemasyarakatan yang dirasa cukup efektif dan komprehensif adalah jejaring berbasiskan moral, agama, kerukunan dan saling pengertian. Para imam masjid yang memegang dua peran sekaligus, yakni sebagai tokoh agama sekaligus tokoh masyarakat," jelasnya.

Ia menilai para imam masjid memiliki kompetensi menyebarkan informasi pesan-pesan anti narkoba, dengan keimanan dan ketakwaan sebagai salah satu benteng yang kokoh untuk melindungi masyarakat dari bahaya narkoba.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone Bolango, Suleman Tongkonoo mengatakan fungsi ulama adalah sebagai pewaris dan pemelihara nilai-nilai kebaikan sebagaimana yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Suleman mengingatkan tugas ulama adalah menyuruh umat berbuat baik dan mencegah kemungkaran.

Ia menjelaskan berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan Profesor Quraish Shihab, tugas mencegah kemungkaran diperintahkan Allah SWT sebanyak 99 persen, sementara menyuruh berbuat baik satu persen saja.

"Ini berarti, Allah lebih menganjurkan kita untuk mencegah perbuatan buruk. Salah satunya mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba," ujarnya.

Suleman mengatakan, seseorang yang sedang berbuat jahat tidak mungkin langsung disuruh berbuat baik seperti salat, puasa dan ibadah lainnya. Namun, mereka harus diberi kesempatan untuk sadar dulu atau direhabilitasi agar dapat dibimbing menuju kebaikan.

Kantor Kementerian Agama dan BNNK Bone Bolango berencana bekerja sama menyusun ceramah agama bermuatan anti narkoba, dan memasang spanduk di masjid-masjid dengan pesan-pesan kampanye anti narkoba.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya