Liputan6.com, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Hanif Dhakiri memastikan bahwa seluruh data yang dikelola Kementerian Ketenagakerjaan aman dari virus Ransomware wannaCry. Teror siber tersebut sudah diantisipasi sehingga tidak mengganggu sistem teknologi informasi, termasuk data para tenaga kerja.
"Sejauh ini belum ada laporan masalah, mudah-mudahan aman," tegas dia usai menghadiri acara Diskusi Urun Rembuk Perbaikan Sistem Perlindungan TKI di Hotel Millenium, Jakarta, Senin (15/5/2017).
Menurutnya, Kemenaker tidak khawatir dengan serangan virus Ransomware WannaCry mengingat sudah ikut mengikuti saran dari Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca Juga
Advertisement
"Kan sudah dapat panduan dari Kemkominfo untuk mengantisipasi virus itu. Kemudian kita langsung teruskan ke seluruh jajaran dan penanggungjawab informasi teknologi kita untuk diteruskan ke semua staf," kata Hanif.
Tak hanya Kemenaker saja yang siaga terhadap bahaya Ransomware WannaCry. Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) pun telah melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi virus tersebut.
Kepala BPS, Suhariyanto atau yang akrab disapa Kecuk mengaku internal BPS, khususnya di bagian Sistem Informasi Statistik (SIS) sudah mengantisipasinya sejak kemarin (14/5/2017). Pasalnya isu ini sudah menyebar luas.
"Sebetulnya kita sudah siap-siap dari kemarin pagi. Teman-teman di biro SIS sudah melakukan berbagai proteksi," ucap dia.
Bentuk antisipasi atau proteksi atas serangan siber Ransomware WannaCry ini, diakui Kecuk, utamanya menggandakan atau mem-back up data-data sesuai arahan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara.
"Kita sudah mem-back up data sesuai arahan Menkominfo. Dan Alhamdulillah dibuka datanya tidak ada masalah, dan semoga aman-aman saja," dia menerangkan.
BPS, sambung Kecuk, mengikuti saran dari Menkominfo untuk melakukan langkah preventif mencegah serangan siber itu. "Pak Rudiantara bilang tidak usah panik, ikuti langkah-langkah yang sudah ditentukan," jelasnya.