5 Alasan Mengapa Mourinho Harus Segera Singkirkan Fellaini

Mourinho selama ini memang tak selalu mengandalkan Fellaini.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Mei 2017, 20:00 WIB
Gelandang Manchester United, Marouane Fellaini melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Celta Vigo pada leg kedua Liga Europa di stadion Old Trafford, Inggris,(11/5). MU melaju ke final usai menang dengan aggregat 2-1. (AFP Photo/Miguel Riopa)

Liputan6.com, Jakarta Marrouane Fellaini memang sukses menjadi pahlawan di balik kesuksesan Manchester United (MU) ke final Liga Europa. Namun, ada beberapa alasan yang membuat Jose Mourinho harus menyingkirkan nama dia pada akhir musim nanti.

Didatangkan dari Everton musim panas 2013 dengan harga 27,5 juta pounds, Fellaini kini jalani musim keempatnya bersama MU. Namun, tak banyak hal yang dibuatnya untuk Red Devils.

Bahkan, banyak yang bilang kalau pemain Belgia itu gagal total buktikan dirinya di Old Trafford. Lagipula, Mourinho tak terlalu mengandalkannya, terbukti dari 17 penampilannya musim ini bersama MU, 10 di antaranya dimulai dari bangku cadangan.

Ada 5 alasan mengapa The Special One harus buang Fellaini. Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda.


5. Fans MU Tidak Begitu Menyukainya

Gelandang Manchester United, Marouane Fellaini berusaha membawa bola dari kejara dua pemain Celta Vigo saat bertanding pada leg kedua Liga Europa di stadion Old Trafford, Inggris,(11/5). (AP Photo/Dave Thompson)

Agak frontal memang untuk mengatakan ini, tapi Fellaini bukanlah tokoh populer di antara penggemarnya di United. Sebagai klub Inggris paling sukses dalam dua dekade terakhir, United terbiasa dihuni nama-nama tenar, sayangnya Fellaini tidak masuk kategori itu.

Fellaini tak seperti, Zlatan Ibrahimovic, Paul Pogba, Juan Mata, serta pendatang baru seperti Marcus Rashford yang selalu dapat atensi fans. Bagian dari masalah itu mungkin adalah fakta bahwa dia terkait dengan rezim David Moyes yang buruk di United.

Melawan mantan klub, Everton di awal musim kemarin, Fellaini masuk sebagai pemain pengganti. Namun dalam waktu dua menit berada di lapangan, dia telah menyebabkan penalti untuk Everton, dan bahkan menggagalkan kemenangan di depan mata MU. Hal ini semakin membuat fans enggan untuk memujanya.


4. Rekor Disiplinnya Sangat Memprihatinkan

Marouane Fellaini melerai adu mulut antara Eric Bailly (2kiri) dan pemain Celta Vigo, Facundo Roncaglia pada semifinal Liga Europa di Old Trafford, Manchester (11/5/2017). Manchester United menang agregat 2-1. (AP/Dave Thompson)

Salah satu alasan besar yang harus dipertimbangkan United untuk menyingkirkan Fellaini adalah catatan disiplinnya yang mengerikan. Musim ini dia telah menerima sepuluh kartu kuning dan satu kartu merah.

Tak berbeda jauh pada musim lalu, yakni tujuh kuning, dan musim sebelumnya tujuh kuning dan satu merah. Tentu saja, dia bukan starter reguler untuk United yang membuat catatan itu semakin buruk.

Bukan hanya pelanggarannya yang juga menjadi masalah, Mei lalu dia dilarang mengikuti tiga pertandingan menyusul insiden dengan pemain Leicester, Robert Huth yang tidak dilihat oleh wasit namun tertangkap kamera. Fellaini terlihat menyikut bek Jerman itu.

United memang memiliki sejumlah pemain agresif. Zlatan Ibrahimovic, Paul Ince, Eric Cantona, dan Roy Keane jadi contohnya. Perbedaannya adalah bahwa semua pemain itu punya talenta kelas dunia di masa jayanya daripada Fellaini.


3. Tidak Ada yang Yakin dengan Kapasitasnya

Para pemain Manchester United merayakan gol Marouane Fellaini saat melawan Celta Vigo pada semifinal Liga Europa di Old Trafford, Manchester (11/5/2017). Manchester United menang agregat 2-1. (AP/Dave Thompson)

Fleksibilitas sering bisa menjadi atribut hebat sebagai pesepakbola, dan kemampuan untuk memainkan banyak posisi sering kali merupakan sesuatu yang sangat didambakan seorang manajer untuk pemain. Rekan setim Fellaini. Wayne Rooney, misalnya, telah memainkan sejumlah peran sebagai striker, playmaker dan bahkan pemain sayap saat berada di Old Trafford.

Fellaini sebenarnya pemain serbaguna dengan cara yang berbeda. Namun, tidak ada yang benar-benar yakin apa posisi terbaiknya. Bersama Everton, dia berperan besar sebagai gelandang box-to-box, namun di United anehnya hal itu tak bisa dijalaninya.

Moyes menggunakan dia dalam peran yang sama seperti saat di Everton, namun Louis van Gaal cenderung menampilkannya lebih sebagai striker bayangan. Namun buktinya? Dia gagal juga.

Musim lalu melihat dia hanya mencetak empat gol dalam 34 penampilan dan musim ini dia berhasil dengan jumlah yang sama meski tampil di 45 penampilan pada semua kompetisi. Tapi sebagai gelandang, sepertinya dia juga tidak benar-benar berada dalam rencana Mourinho, terutama sebagai starter.

Mourinho lebih memilih Ander Herrera dan Paul Pogba bersama di lini tengah United. Dengan pemain seperti Juan Mata dan Michael Carrick yang masih jadi nama cadangan, sepertinya Fellaini sulit untuk tampil cemerlang di sana.


2. Manchester United Lebih Baik Tanpanya

Gelandang Manchester United Marouane Fellaini (kanan) merayakan gol ke gawang Celta Vigo pada leg kedua semifinal Liga Europa di Old Trafford, Kamis (11/5/2017). (AFP/Miguel Riopa)

Meski tidak berada di Liga Champions musim ini, MU terbukti masih jadi tempat pelabuhan menarik bagi pemain bintang. Paul Pogba yang memecahkan rekor transfer, hingga Zlatan Ibrahimovic, buktinya mau bermain di Old Trafford.

Itulah mengapa sebenarnya, tidak ada alasan bagi mereka untuk tetap mempertahankan Fellaini. Apalagi mereka bisa pergi keluar dan membeli pemain yang jauh lebih baik. Klub pada dasarnya telah dikaitkan dengan setiap pemain selama beberapa bulan terakhir, mulai dari Renato Sanches, Kylian Mbappe, sampai Dele Alli.

Jika MU benar-benar dapat membeli satu atau dua pemain kelas dunia, lalu mengapa mereka membutuhkan Fellaini? Andai berhasil mengalahkan Ajax di final Liga Europa, maka mereka akan main di Liga Champions, dan tambah menarik di mata pemain bintang.


1. Fellaini Masih Bisa Diuangkan dengan Harga Lumayan

Gelandang Manchester United, Marouane Fellaini, bersiap menggantikan Paul Pogba saat melawan FC Rostov. Pemain termahal dunia tersebut ditarik keluar pada menit ke-48 karena mengalami cedera. (AFP/Oli scarff)

Fellaini mungkin bukan pemain bintang. Tapi itu bukan berarti dia tidak cukup berbakat untuk memainkan peran besar dalam klub Liga Inggris lainnya. Selama berada di Everton, misalnya, dia bisa dibilang sosok kunci dalam beberapa musim.

Pemain Belgia itu bisa dibilang tipe pemain Tony Pulis di West Bromwich Albion atau Mark Hughes di Stoke City. Akankah dia akan dijual dengan hagra mendekati £ 30 juta yang dibayar United untuk empat musim lalu? Mungkin tidak, tapi secara realistis United tidak membutuhkan uang, karena sudah didapatkan dari sektor lain, seperti hak siar TV yang masih membanjiri Liga Inggris

Tim seperti Stoke mungkin bersedia mengeluarkan banyak uang untuknya. Patut diingat, The Potters pernah menghabiskan 13 juta pounds untuk membawa Joe Allen  dari Liverpool. Intinya adalah Fellaini sepertinya tidak akan sulit untuk untuk dilego dengan harga yang cukup masuk akal. (I. Eka Setiawan)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya