Liputan6.com, Jakarta - PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) berkomitmen memaksimalkan produksi Blok minyak dan gas bumi (migas) Rokan, Riau meski masa kontrak pengelolaannya akan berakhir pada September 2021.
Senior Vice President Policy, Government and Public Affairs Chevron Pacific Indonesia, Yanto Sianipar mengatakan, perusahaan migas asal Amerika Serikat (AS) tersebut akan memaksimalkan produksi minyak pada Blok Rokan, dengan biaya efisien mungkin. Untuk diketahui, produksi minyak siap jual (lifting) blok tersebut mencapai 256 ribu bph pada 2016.
"Kami berkomitmen untuk produksi Rokan semaksimal mungkin dengan biaya seefisien mungkin," kata Yanto, di Kantor CPI, Jakarta, Selasa (16/5/2017).
Yanto menuturkan, Chevron akan bekerja optimal dalam memproduksi minyak dari blok saat ini yang menjadi tulang punggung produksi minyak Indonesia tersebut. Dengan begitu dapat memberi manfaat bagi negara dan masyarakat Riau. Meski masa kontrak Chevron akan habis pada September 2021.
Baca Juga
Advertisement
"Kami ingin sekali Rokan berkinerja optimum dan menghasilkan sesuatu yang berguna bagi Indonesia dan masyarakat Riau, terutama dalam hal kinerja produksi dan biaya operasional," kata dia.
Sebelumnya, Presiden Eksplorasi dan Produksi Chevron Asia Pasific Steve W. Green menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), untuk membahas perpanjangan blok tersebut, pada 8 Maret 2017.
Menurut Yanto sebelumnya, dalam kesempatan tersebut Chevron ingin menunjukkan kepada pemerintah Indonesia, perusahaan tersebut sudah 90 tahun lebih beroperasi di Indonesia dan ingin meneruskan kerja sama dengan pemerintah.
"Chevron ingin tetap bekerja sama dengan pemerintah untuk menghasilkan energi yang aman, handal dan efisien untuk kepentingan pertumbuhan ekonomi di Indonesia," kata dia.
Yanto tak menepis jika dalam pertemuan tersebut, Steve dan JK membahas soal perpanjangan kontrak bagi hasil produksi atau Production Sharing Contract (PSC) Wilayah Kerja (WK) Rokan, Riau.
Diketahui, Chevron mengelola blok Rokan sejak 1971 dengan luas wilayah 6.264 kilometer (km) persegi. Menurut data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas), lifting dari Blok Rokan mencapai 256,4 ribu barel per hari (bph), atau 31,3 persen dari total lifting nasional sebesar 817,9 ribu bph per semester I 2016.
Sementara itu, Chevron menargetkan lifting minyak sebesar 228,91 ribu bph pada tahun ini, atau menurun 8,79 persen.
"Apa yang kami sampaikan adalah kami sedang terus beroperasi sebaik-baiknya dalam masa kontrak sekarang. Kami sudah menunjukkan komitmen dengan baik untuk kontrak, yang sekarang untuk Rokan. Jadi kami sudah terus berusaha untuk memenuhi harapan pemerintah dalam kontrak Rokan sekarang ini. itu yang kita sampaikan pada Pak Jusuf Kalla," ucap Yanto.