Liputan6.com, Jakarta Karenina Sunny, salah satu perempuan cantik yang tergabung di Girls Squad menemukan makna perbedaan dan persahabatan selama gabung ke dalam geng sosialita yang terbentuk tanpa disengaja.
"Kita semua sangat berbeda. Tidak hanya secara fisik, tapi juga keyakinan, status, dan pekerjaan," kata Nina saat diwawancarai Health-Liputan6.com beberapa waktu lalu.
Advertisement
Begitu juga dari pengalaman hidup. Menurut Nina, sapaan akrab Karenina Sunny, walaupun umur berbeda tapi mengenai tahapan kehidupan tidak semuanya sama.
Nina memberi contoh antara dia dan Nia Ramadhani. Dari segi umur, Nina memang sedikit lebih tua dibanding istri dari Ardi Bakrie tersebut. Namun, Nina banyak belajar dari pengalaman Nia yang sudah lebih dulu berumah tangga. Bahkan belum lama ini, mantan pesinetron kondang itu baru saja dikaruniai anak ketiga.
"Kita semua punya pengalaman yang berbeda-beda. Punya posisi dalam personel life something yang sangat berbeda. Dari situ yang akhirnya membuat kami saling cocok," kata Karenina Sunny.
Menurut pemilik nama Karenina Sunny Halim, kalau orang diciptakan sama tidak ada sesuatu yang baru yang bisa dipelajari dari teman-temannya, yang dapat dijadikannya cermin di kehidupan sehari-hari.
"Agama sama. Di lingkungan yang sama. Pekerjaan pun sama. Tidak ada sesuatu yang baru. Aku jadinya tidak bisa belajar dari teman, karena terlalu sama," kata Nina.
Orang-orang mungkin baru mengetahui sosok Nina semenjak melambungnya Girls Squad. Namun, adik dari Steve Emmanuel ini pernah bermain di film Dream Obama. Dan, berkat wajah rupawan dan otak yang cemerlang, Karenina Sunny menjuarai ajang Miss Indonesia 2009. Di tahun yang sama pula, dia mewakili Indonesia di ajang Miss World di Afrika Selatan.
Girls Squad terbentuk tanpa direncanakan. Nama "Girls Squad" sendiri mula-mula hanya sebatas tanda pagar yang kerap mereka cantumkan setiap kali menggunggah foto kebersamaan di Instagram.
"Pertama kali ini adalah grup arisan biasa. Isinya aku, Jessica Iskandar, Rosma (pemilik usaha kue), Sally, dan Tika. Suatu siang kita lunch bareng, di situ tercetus bikin arisan yang bermanfaat. Ya sudah, namanya arisan for charity," kata Nina.
Setelah mereka bikin grup di WhatsApp, tiba-tiba Nina merasa kurang, "Kan nggak lucu, kelarnya lima bulan doang. Akhirnya kita cari-cari lagi. Dua atau tiga hari kemudian kita dapat ada 11. Nah, baru yang ke-12 itu Ashanty."
Perbedaan ini yang pada akhirnya membuat Girls Squad unik dan berbeda, kata Nina. Semua anggotanya benar-benar berbeda dari segala aspek.
"Kita semua ini super different. Kalau misalnya aku butuh saran atau apa, ada something dari salah satu anggotanya yang advice yang bisa dibagi," kata Nina.
"Pengalaman soal anak bisa tanya ke Nia atau Jessica. Kalau soal kesehatan atau olahraga bisa ke aku atau Chacha. Lalu ada Airin yang bisa ditanya kalau alergi minum obatnya apa? Saking bedanya kita, pertemanan kita ini jadinya indah," kata Nina.
